Ubah Sampah Jadi Energi, Desa Keliki Bali Hemat Biaya Listrik Rp 20 Juta/Tahun

7 Mei 2025 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BUMDes Yowana Bakti Desa Keliki, Gianyar, Bali, I Wayan Sumada. Foto: Pertamina Patra Niaga
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BUMDes Yowana Bakti Desa Keliki, Gianyar, Bali, I Wayan Sumada. Foto: Pertamina Patra Niaga
ADVERTISEMENT
Di tengah hijaunya sawah dan aroma dupa dari Pura Subak, Desa Keliki, yang terletak di Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari desa kecil. Program Desa Energi Berdikari (DEB) oleh PT Pertamina (Persero) melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga, Desa Keliki kini tidak hanya mandiri dalam energi, tetapi juga menjadi simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui DEB berbagai inisiatif energi bersih di desa-desa sasaran, mulai dari instalasi teknologi energi terbarukan hingga pelatihan dan edukasi masyarakat agar mampu mengelola sumber energi secara mandiri dan berkelanjutan.
PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga menghadirkan solusi nyata dengan teknologi panel surya yang digunakan untuk mengoperasikan fasilitas penting di Desa Keliki, seperti tempat pengolahan sampah (TPS3R) dan pompa air irigasi di musim kemarau.
Menurut Ketua BUMDes Yowana Bakti sekaligus tokoh lokal, I Wayan Sumada, warga telah merasakan langsung manfaatnya. “Kami berhasil menghemat listrik hingga Rp 20 juta per tahun. Mesin pengolahan sampah dan pompa air kini juga bisa berjalan lebih efisien tanpa membebani biaya operasional," katanya dalam keterangan, Rabu (7/5).
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, produksi padi organik juga meningkat 2 sampai 4 ton setiap panennya, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan langsung hasil panen untuk dikonsumsi secara mandiri.
Pengolahan sampah skala desa yang sebelumnya menjadi tantangan, kini berhasil juga diubah menjadi peluang ekonomi baru melalui produksi kompos organik untuk mendukung pertanian ramah lingkungan.
Wayan menambahkan bahwa sejak adanya program ini, kesadaran masyarakat terhadap lingkungan meningkat signifikan. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengarakan program ini menjadi komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) mendapat pengakuan luas.
"Desa Keliki hanyalah satu dari sekian banyak desa yang menjadi bagian dari gerakan energi bersih Indonesia,” jelas Heppy.
ADVERTISEMENT
Program Desa Energi Berdikari telah dijalankan secara nasional, menyentuh berbagai wilayah dari Sumatera hingga Papua. Sepanjang tahun 2024, program ini telah hadir di 24 desa, dan di tahun 2025 bertambah menjadi 27 desa, di antaranya dalam binaan FT Cikampek, FT Pare-pare, IT Palembang, AFT Ngurah Rai, dan termasuk IT Manggis.
"Setiap desa membawa cerita unik, tetapi tetap satu visi yaitu kemandirian energi yang berkelanjutan. Pertamina Patra Niaga berkomitmen terus memperluas jangkauan program ini ke desa-desa lainnya," pungkas Heppy.