UMKM Kopi Puntang Binaan Telkom Soreang Tembus Eropa, Ekspor ke Belanda-Jerman

22 September 2023 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pengeringan biji kopi oleh Kopi Puntang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Proses pengeringan biji kopi oleh Kopi Puntang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
UMKM rrumahan binaan BUMN Telkom Soreang, Kopi Puntang, mulai menembus pasar Eropa. Produk biji kopi jenis Sunda Typica yang dihasilkan sudah diekspor ke Belanda dan Jerman sebanyak 2 ton tiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
"Tahun ini produk green been itu 2 ton itu ada ekspor. Kalau Wine belum ada. Kalau untuk Sunda Typica yang natural dan single origin natural sudah (diekspor)" kata Manager Operasional Kopi Puntang, Aditya Maulana, ketika ditemui pada Kamis (21/9).
Aditya mengatakan ekspor biji kopi ke Belanda dan Jerman tergolong tinggi. Produknya pun disebut mendapatkan respons positif dari pecinta kopi di sana, ditandai dengan seringnya kedua negara meminta biji kopinya diekspor ulang. Dia mengaku bangga atas pencapaian ini.
Produk dari Kopi Puntang. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Ekspor dua negara itu besarannya mencapai sekitar 300 kiloan untuk lot pertama. Untuk ekspor ini dua tahun terakhir, dari tahun kemarin dan tahun ini," ucap Aditya.
"Untuk kloter pertama karena produk pasca panen, produk baru ada banget itu 300 kiloan."
ADVERTISEMENT
Meski tembus pasar dunia, Kopi Puntang masih akan fokus menyasar pasar dalam negeri karena permintaan produknya begitu tinggi. Permintaan paling banyak berasal dari wilayah DKI Jakarta, Bandung, dan Bali.
"Kita lokal dulu karena pasar domestik ini lebih tinggi dan lebih bagus, kecuali beberapa jenis kopi," ujar dia.
Kopi Puntang, UMKM binaan Telkom Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Aditya mengaku saat ini masih kekurangan modal untuk mengembangkan Kopi Puntang ke depannya. Sebab, pemodal yang mau menanamkan uangnya di sektor hulu disebutnya masih terbilang jarang. "Modal bukan kesulitan lagi tapi kekurangan," ungkapnya.