UMKM Mitra MBG Dimodali hingga Rp 500 Juta, Penyalurannya Harus Hati-hati

28 Januari 2025 7:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota TNI melayani siswa yang mengantre untuk mendapatkan menu makan bergizi gratis perdana di SD Santo Michael Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). Foto: Martinus Eguay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Anggota TNI melayani siswa yang mengantre untuk mendapatkan menu makan bergizi gratis perdana di SD Santo Michael Bilogae, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Senin (20/1/2025). Foto: Martinus Eguay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra program Mitra Bina Generasi (MBG) mendapatkan kabar baik dengan tersedianya pendanaan hingga Rp 500 juta.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini diharapkan dapat mendukung pelaku UMKM dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka di tengah ketatnya persaingan pasar.
Pemberi modal rencananya adalah bank-bank BUMN. Menteri UMKM Maman Abdurrahman bilang, modal usaha awal bisa dicairkan melalui surat penunjukan atau dokumen serupa yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Maman berharap modal yang berikan diharapkan bisa meringankan mitra dalam belanja bahan baku untuk MBG selama 7 hari pertama.
“Bank kita akan mem-bridging terlebih dahulu untuk modal usaha mereka,” ujar Maman dalam sambutannya di Acara Pira Berdaya Gerindra Berjaya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (25/1).
Saat ini Maman menjelaskan bank yang berpartisipasi dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan koordinasi Kementerian UMKM adalah Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu BRI, BNI, Mandiri dan BTN.
ADVERTISEMENT
Maman juga berencana untuk mengundang pihak bank bersama BGN dalam rangka finalisasi kebijakan modal usaha awal ini. Untuk saat ini, Maman mengungkap ada puluhan ribu UMKM yang memiliki potensi untuk menjadi mitra MBG.
Ekonomi Wanti-wanti Permodalan MBG
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Foto: kumparan
Merespons hal itu, Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mewanti-wanti permodalan yang diberikan pemerintah kepada UMKM mitra program MBG. Ia menegaskan jangan sampai kesempatan ini digunakan untuk proyek bagi-bagi uang saja.
"Iya, jadi kalau menurut saya ini jangan sampai misalnya ya, MBG ini cuma proyek bagi-bagi duit saja gitu kan. Karena kan yang ditakutkan kadang-kadang ada yang ngemplang gitu, di bagi-bagi terus langsung lari dengan duitnya kan, takutnya seperti itu," kata Esther kepada kumparan, Minggu (26/1).
ADVERTISEMENT
Esther menyarankan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) agar melihat performa dari UMKM mitra MBG lebih dulu dalam memberikan pelayanan masakannya kepada penerima program MBG, baru setelah itu masuk assesmen penerima modal dari negara.
"UMKM mitra MBG ini dulu harus memberikan performa dulu lah gitu, seminggu atau dua minggu delivery ke sekolah-sekolah baru bisa dapat [modal] Rp 200 juta atau Rp 500 juta itu," ujar Eshter.
Esther khawatir jika UMKM mitra MBG langsung diberi permodalan jumbo akan menimbulkan moral hazard di dalam ekosistem UMKM mitra MBG ke depannya.