Umumkan Hiatus, BTS Pernah Sumbang Rp 65 Triliun ke Ekonomi Korsel

16 Juni 2022 5:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup musik BTS. Foto: Twitter.com/bts_bighit
zoom-in-whitePerbesar
Grup musik BTS. Foto: Twitter.com/bts_bighit
ADVERTISEMENT
Para Army di seluruh dunia dibuat terkejut dengan keputusan BTS, boy grup asal Korea Selatan, yang hiatus atau vakum usai hampir satu dekade berkarier bersama. Pengumuman itu disampaikan dalam perayaan hari jadi BTS ke-9 tahun.
ADVERTISEMENT
Lewat siaran di kanal YouTube BANGTANTV, BTS mengungkapkan bahwa sudah saatnya grup yang digawangi RM, Jin, Suga, J-hope, Jimin, V, dan Jungkook untuk istirahat panjang dan mulai fokus untuk proyek solo masing-masing member.
Leader BTS, RM mengatakan bahwa setelah sembilan tahun berkarier bersama, banyak hal yang telah dicapai BTS. Akan tetapi, para member masih perlu tumbuh dan dewasa sebagai individu.
“Saya selalu berpikir bahwa BTS berbeda dari grup lain, tetapi masalah dengan K-pop dan seluruh sistem idola adalah mereka tidak memberi Anda waktu untuk menjadi dewasa. Anda harus terus memproduksi musik dan terus melakukan sesuatu,” tutur RM dilansir NME, Senin (14/6).
Pemilik nama asli Kim Nam-joon itu juga menyebutkan saat ini dirinya ingin meluangkan waktu untuk memikirkan arah baru BTS, baik sebagai individu maupun grup.
ADVERTISEMENT
BTS merupakan salah satu grup idol yang tengah naik daun. Anak didikan agensi BigHit ini bahkan menerima banyak penghargaan bergengsi tingkat internasional. Tiket konser hingga merchandise yang diproduksi selalu ludes terjual di seluruh dunia.
Dikutip dari Forbes, BTS berhasil mengantongi USD 71 juta dari para fansnya usai 1,35 juta tiket konser online ludes terjual pada Juli 2021. Itu merupakan konser online tersukses yang pernah ada di masa pandemi COVID-19, disiarkan langsung melalui kanal streaming Sowoozoo di 135 negara.
Pada Juli 2019, Forbes juga mencatat BTS menyumbang USD 4,65 miliar (setara Rp 65,5 triliun) ke produk domestik bruto (PDB) Korsel. Ini menempatkan grup tersebut sejajar dengan Samsung dan sejumlah konglomerat kelas kakap lainnya.
ADVERTISEMENT
"Jutaan album dan tiket konser yang mereka jual menghasilkan cuan yang lebih besar daripada PDB tahunan Fiji, Maladewa, atau Togo," demikian laporan Forbes.