UNA Indonesia, Kedubes Denmark, dan PBB Gelar Konferensi Pemuda Global untuk SDG

13 Januari 2025 14:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miklos Gaspar, Direktur United Nations Information Centre.
zoom-in-whitePerbesar
Miklos Gaspar, Direktur United Nations Information Centre.
ADVERTISEMENT
Melalui Indonesia Youth Development Program (IYDP), UN Association Indonesia (UNAI) NGO global yang mempromosikan SDG beserta Kedutaan Besar Denmark dengan dukungan dari PBB di Indonesia mengadakan konferensi internasional bertema "Uniting Youth: Youth-led Actions on a Global Scalefor Sustainable Development".
ADVERTISEMENT
Direktur UNIC Indonesia Miklos Gaspar mengatakan, tema ini menekankan pentingnya kepemimpinan pemuda dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Sekitar dua ribu pemuda dan calon pemimpin dari lima benua terdaftar dalam konferensi ini.
“Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sangatlah penting. Ini mengingatkan kita pada tindakan yang komprehensif dan kolaboratif serta pentingnya partisipasi pemuda,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (13/1).
Menurut Miklos, PBB menganggap keterlibatan pemuda sangat krusial dalam agenda keberlanjutan. Banyak implementasi proyek PBB yang didedikasikan untuk memastikan pemuda terlibat dan menjadi bagian dari perubahan.
Miklos juga menekankan bahwa pemuda memiliki kekuatan untuk membawa perubahan di komunitas mereka. Hal ini bisa dimulai dari kehidupan pribadi, pemuda harus mampu menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Sementara itu, Miss Earth 2024, Jessica Lane, sepakat bahwa pemuda memainkan peran penting dalam program pembangunan berkelanjutan. “Pemuda bukan hanya bagian dari diskusi, tetapi juga memiliki peran untuk memimpin,” ujar Miss Earth 2024.
ADVERTISEMENT
“Dan kita memiliki kekuatan untuk membuat perbedaan,” katanya. Hal ini menegaskan urgensi tindakan pemuda secara global untuk pembangunan berkelanjutan.
Jessica Lane, Miss World 2024 Asal Australia Membagikan Pandangannya Sebagai Pemuda.
Sekretaris Jenderal UNA Indonesia, Bhagasjati Kusuma, juga hadir dalam konferensi hari ini. Dalam pidato pembukaannya, Bhagas menyampaikan rasa antusiasnya melihat banyak pemuda dan calon pemimpin dari seluruh dunia bergabung dalam konferensi ini.
Ia berharap konferensi ini dapat memberikan jaringan yang lebih luas bagi pemuda untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut, Romeo Matthew Pantouw, selaku Hub Manager, percaya bahwa pemuda harus menyuarakan suara mereka dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan melalui tindakan nyata sehari-hari dan terus berupaya menjadi individu yang berdampak.
IYDP mengangkat tiga topik "Youth and Environment: Cooperation in Water and WasteManagement", "Navigating Challenges and Embracing Opportunities for Women in Education", dan "YouthDiplomacy as Catalyst in Cultural Exchange and Sustainable Development".
ADVERTISEMENT
Environment Sector Councillor Kedutaan Besar Denmark, Erika Torres Liquin, menekankan kolaborasi Denmark dan Indonesia dalam pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan, didukung oleh inisiatif pemuda dan media sosial sebagai alat mencapai solusi yang berdampak.
Kemudian Edukator dan UN Volunteer Australia, Rivalni Septiadi, dan National Gender Youth Activist UN Women Indonesia, Een Juliani, menyoroti pentingnya literasi digital, kemitraan lokal, dan penghapusan hambatan seperti norma sosial-budaya serta kesenjangan ekonomi untuk memberdayakan perempuan dan mendorong kesetaraan gender.
Ari Adipratomo, climate reality leader menyoroti peran diplomasi pemuda dalam mempromosikan pertukaran budaya dan praktik berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.