Uni Emirat Arab Berencana Investasi di Wisata Halal RI Senilai Rp 10,8 T

23 Agustus 2021 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan negara yang sudah tertarik berinvestasi untuk wisata halal di Indonesia adalah dari Uni Emirat Arab. Pemerintah sendiri saat ini berupaya meningkatkan industri wisata halal di Indonesia. Investasi di wisata halal juga dikabarkan sudah ada yang mau masuk.
ADVERTISEMENT
“Menyangkut wisata halal memang betul ada rencana investasi dari Uni Emirat Arab yang membangun kawasan wisata halal di Aceh,” kata Bahlil usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang penanaman modal pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Senin (23/8).
Bahlil menjelaskan saat ini pihaknya sedang mematangkan detail yang diperlukan terkait rencana investasi tersebut. Ia mengatakan bakal ke Uni Emirat Arab sebagai upaya untuk merealisasikannya.
“Insyaallah November kami ke UEA kalau jadi. Kalau jadi dengan rombongan mungkin Pak Sandi (Menparekraf) juga akan ikut untuk membahas salah satunya agenda wisata halal,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, tidak menampik adanya wacana Uni Emirat Arab berinvestasi di wisata halal. Investasinya diperkirakan mencapai USD 750 juta atau sekitar Rp 10,8 triliun (kurs Rp 14.400 per dolar AS).
ADVERTISEMENT
“Di aceh (wisata halal), 750 juta dolar yang sudah diindikasikan akan diinvestasikan (oleh UAE). Dan saya banyak mendapat koordinasi oleh Pak Menteri Investasi,” tutur Sandiaga.