United Tractors (UNTR) Akuisisi Tambang Nikel Senilai Rp 9,38 Triliun

9 Juni 2023 10:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi United Tractors. Foto: United Tractors
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi United Tractors. Foto: United Tractors
ADVERTISEMENT
Emiten tambang dan alat berat Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) mengumumkan akuisisi 19,99 persen saham Nickel Industries Limited (NIC) sebesar AUD 943 juta atau senilai Rp 9,38 triliun (Kurs Rp 9.951). Adapun penandatanganan Share Subscription Agreement (SSA) untuk akuisisi saham NIC dilakukan hari ini, Jumat (9/6).
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur UNTR, Frans Kesuma, mengungkapkan akuisisi strategis saham minoritas di Nickel Industries merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis perseroan.
Penyelesaian transaksi ini tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan Peraturan Pencatatan ASX.
"Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada Perseroan dengan harga AUD 1,10 per saham dengan total investasi Perseroan sebesar AUD 943 juta," kata Frans dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Jumat (9/6).
Menurut Frans, penyelesaian transaksi ini tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan Peraturan Pencatatan ASX.
"Akuisisi strategis saham minoritas di Nickel Industries merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis kami. Langkah ini akan membangun strategi nikel terintegrasi dan ekspansi Grup kami dalam rantai pasok kendaraan listrik," terang dia.
ADVERTISEMENT
NIC adalah perusahaan terkemuka di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park ("IMIP"), Sulawesi dan Indonesia Weda Bay Industrial Park ("IWIP"), Halmahera.
NIC memiliki 80 persen saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. NIC memiliki saham mayoritas pada dan mengoperasikan dua belas lines rotary kiln electric furnace ("RKEF").
Ilustrasi tambang nikel. Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad
NIC juga memperluas strategi nikel baterai melalui konversi RKEF lines yang sudah ada untuk memproduksi class 1 nickel matte, serta melalui perjanjian untuk membangun fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leach ("HPAL"), untuk memasok permintaan pasar atas baterai kendaraan listrik yang terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, PT Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani suatu perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HPAL NIC yang akan datang (“Collaboration Agreement”).
Investasi ini, jika dilakukan, memberikan peluang lebih lanjut bagi Perseroan untuk memperluas portofolionya dalam produksi nikel yang penting bagi pengembangan baterai dan kendaraan listrik.
Keputusan PT Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima Perseroan.
Secara keseluruhan, investasi ini sejalan dengan salah satu Aspirasi Keberlanjutan Perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di sektor non-batubara.
Penyelesaian Transaksi tidak bergantung pada dilaksanakannya investasi oleh PT Danusa Tambang Nusantara, berdasarkan Collaboration Agreement.
ADVERTISEMENT