UOB Proyeksi Nilai Tukar Rupiah Terjaga di Bawah Rp 15.000 Pada Akhir 2023

30 Maret 2023 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran valuta asing, Jakarta, Rabu (6/1). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank UOB Indonesia memprediksi nilai tukar Rupiah akan berakhir di bawah Rp 15.000 pada akhir tahun 2023. Wealth Advisory Head UOB, Diendy Liu, menyebut nilai tukar Rupiah akan menguat hingga Rp 15.500 terhadap dolar AS menjelang lebaran, lantaran adanya peningkatan kebutuhan dolar.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi kurs kita masih optimis bahwa nilai tukar Rupiah masih akan terjaga bahkan hingga akhir kuartal IV 2023. Kita perkirakan nilai tukar dolar AS terhadap Rupiah itu akan di Rp 14.900," kata Diendy di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (30/3).
"Repatriasi aset perusahaan multinasional terjadi, di situ terjadi peningkatan kebutuhan dolar (menjelang lebaran)," sambungnya.
Optimisme ini, jelas Diendy, berangkat dari stabilitas perekonomian Indonesia yang berhasil menjaga tingkat suku bunga acuan selama dua bulan terakhir. Sementara negara-negara lain seperti Amerika Serikat (AS) konsisten meningkatkan suku bunga.
Sebelumnya, Federal Reserve menaikkan suku bunga 25 bps pada Kamis (23/3) dan memberi isyarat kemungkinan kenaikan suku bunga akan segera berakhir. Fed menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps dari 4,75 persen menjadi 5 persen pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
Executive Director UOB, Vera Margaret dan Wealth Advisory Head UOB, Dendy Liu, di Hotel Kempinski Indonesia, Kamis (30/3/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
Sementara pada rapat Dewan Gubernur, Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan di level 5,75 persen pada Maret 2023. Ini merupakan bulan kedua setelah Februari 2023 lalu, BI mematok suku bunga acuan di posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
UOB optimistis suku bunga ini tidak akan mengalami perubahan sepanjang tahun 2023. Bahkan, Diendy mengatakan BI berpotensi memulai siklus pemotongan di enam bulan pertama 2024.
"Makanya indonesia kita perkirakan sudah tidak akan meningkat suku bunga sampai akhir tahun. Secara konsensus pun, secara umum bank sentral di seluruh dunia sudah hampir atau bahkan sudah mencapai terminal rate mereka," kata Diendy.
"BI juga akan terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah melalui triple intervention terus memperkuat instrumen operasi moneter valas untuk penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE)," katanya.