Upaya PT Hotel Candi Baru Jadikan Semarang Pintu Utama Wisata di Jateng

24 Agustus 2023 17:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat. Foto: kumparan
Semarang punya daya tarik tersendiri sebagai daerah pariwisata. Kuliner yang beragam berpadu dengan wisata sejarah membuat kota ini tak pernah sepi wisatawan.
Melihat hal tersebut, PT Hotel Candi Baru berencana membangun hotel berbintang, museum rekreasi, hingga sport center lengkap dengan akademi tenis di sana. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat.
"Semarang menangnya satu kota industri, perdagangan, bisnis, kota kuliner, kota historis, kota jasa, kota budaya. (Di Semarang) ada wayang cina, wayang jawa, tempat lain enggak ada. Jadi tempat ini potensinya (pariwisata) luar biasa," jelasnya saat diwawancara kumparan, Rabu (23/8).
Bahkan, besarnya daya tarik wisata di Semarang dibuktikan dengan kunjungan 5 juta wisatawan ke kota ini pada tahun 2022. Potensi-potensi itulah yang membuat Irwan ingin menjadikan Semarang menjadi pintu masuk utama wisata di Jateng. Langkah ini diawali dengan digelarnya sarasehan potensi wisata Kota Semarang yang digelar di Hotel Tentrem, Rabu (23/8) malam. Tak hanya pengusaha, akademisi, pelaku wisata hingga komunitas komunitas juga ikut terlibat dalam acara ini.
"Makanya saya ngajak teman-teman bersama-sama mengembangkan Semarang ini supaya menjadi daerah tujuan wisata yang pertama dan pintu masuk berwisata ke seluruh Jateng," ujar Irwan.

Rencana Irwan Hidayat Membangun Fasilitas Pariwisata di Semarang

Perkembangan pariwisata di suatu kota tidak terlepas dari fasilitas-fasilitas umum yang dihadirkan. Untuk itulah, Irwan berencana akan membangun sejumlah hotel berbintang di Sisingamangaraja, Tlogorejo, dan Klipang. Akan ada pula museum, pusat rekreasi, hingga membangun sport center yang dilengkapi akademi tenis di daerah Klipang, timur Semarang.
"Sport center sudah didesain. Itu konsepnya sport hotel, kira-kira (dana yang dibutuhkan) sekitar Rp 500 miliar. Terus kita mau bangun museum dan pusat rekreasi di Ungaran," jelas Irwan.
Acara sarasehan potensi wisata Kota Semarang yang digelar di Hotel Tentrem, Rabu (23/8). Foto: kumparan
Irwan menilai jika fasilitas wisata di Semarang semakin lengkap, makin banyak turis yang berkunjung. Hal itu pun akan memberikan dampak positif pada kondisi ekonomi masyarakat.
"Nanti semarang kalau fasilitasnya banyak, hotelnya bagus-bagus, ya pasti orang akan pintu utamanya di Semarang dulu. Nanti dia jalan-jalan ke Jogja, Solo, lalu balik. Ke Kopeng, Bandungan, lalu balik. Wisatawan juga bisa berangkat dari Semarang menuju batik Lasem di Rembang, batik laweyan di Solo, atau Candi Borobudur di Magelang. Atau itu misalnya lihat pabrik jamu di Sido Muncul," imbuh dia.
Khusus untuk pembangunan sport center dan akademi tenis, Irwan ingin olahraga tenis dapat semakin dikenal di Indonesia. Irwan ingin ada atlet-atlet tenis yang andal dan mampu mengharumkan nama Indonesia di dunia.
"Karena tenis itu belum ada. Orang Indonesia ada 270 juta, tapi tidak (banyak yang) berbicara di tenis. Tenis enggak ada fasilitas. Buat saya ini kesempatan yang bagus," tambahnya.
Laki-laki kelahiran 1947 itu mengaku senang berinvestasi di Semarang karena semuanya gampang. Ia berharap ada investor-investor lain yang menanamkan di Semarang.
Sementara itu, pengusaha Harjanto Halim mendukung penuh rencana tata kelola daya tarik wisata yang dicanangkan Irwan Hidayat. Ia menilai keberadaan swasta sangat penting mewujudkan Semarang sebagai pintu masuk wisata di Jawa Tengah.
"Menurut saya harus lebih banyak swasta yang terlibat seperti Pak Irwan ini, lebih banyak menggerakan lagi. Tidak hanya sekedar gerakan formal lagi tapi gerakan informal terarah, ada semacam blueprint yang disusun oleh teman-teman komunitas bagaimana memanggil investor untuk masuk ke dalam Kota Semarang," terang Halim.
Namun, ia juga mendorong adanya perbaikan jalur pejalan kaki atau pedestrian dan transportasi publik. Agar turis semakin nyaman selama berwisata di Semarang.
"Salah satu usulan saya itu bagaimana trotoar yang ada di Semarang bisa ditingkatkan. Sehingga turis bisa jalan santai dengan trotoar lebar dan nyaman. Wah itu lebih menyenangkan daripada naik mobil," tutur Halim.
Di sisi lain, Ketua Kadin Semarang Arnaz Agung juga ikut menyambut baik rencana pembangunan wisata di kota ini. Sebagai pelaku usaha, ia berharap semakin banyak investor yang datang ke Semarang.
"Tentu saya senang dari sisi efektifitas ekonomi yang sekarang mengarah ke aktivitas pariwisata. Semakin banyak investor yang hadir menanamkan investasi di bidang pariwisata, hotel dan lain lain," pungkas Arnaz.
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio