Update Harga Bitcoin: Dulu Cuma Rp 14.000, Kini Capai Rp 672 Juta

10 Februari 2021 8:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bitcoin Foto: Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin Foto: Flickr
ADVERTISEMENT
Bitcoin terus mengalami tren kenaikan yang signifikan sejak Desember 2020. Kripto tersebut terus bergerak naik hingga mencatatkan rekor baru sepanjang sejarah di posisi USD 48.042 atau setara Rp 672.588.000.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga bitcoin didorong Elon Musk, yang memborong bitcoin dengan cara mengkonversi kas Tesla, atau perusahaan yang tengah dipimpinnya sebesar USD 1,5 miliar, setara Rp 21 triliun ke dalam Bitcoin.
Pengaruh Elon Musk memang langsung berdampak pada harga bitcoin yang naik 20,9 persen dalam waktu dua hari saja. Posisi tertinggi all time high Bitcoin sebelumnya adalah Rp 580.000.000, yang terjadi di Januari 2021 lalu.
Tesla Inc menjadi perusahaan otomotif pertama yang membeli Bitcoin. Tidak hanya membeli sebagai aset, perusahaan mobil listrik tersebut juga akan menerima transaksi berbentuk Bitcoin. Tesla beralasan langkah ini diambil agar lebih fleksibel dalam pengelolaan aset dan bentuk transaksi.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan Tesla menambah deretan perusahaan korporasi yang membeli Bitcoin senilai jutaan dolar atau triliunan Rupiah. Sebelumnya, sederet perusahaan seperti Microstrategy Inc, Square, Tudor Investment Corp, JP Morgan, Citibank dan Paypal yang menyediakan pembayaran dengan Bitcoin.
ADVERTISEMENT
"Tesla membeli Bitcoin senilai Rp 21 triliun. Tentunya, permintaan sebanyak ini langsung berdampak kepada kenaikan harga. Karena salah satu faktor yang meningkatkan harga Bitcoin adalah permintaan atau demand," kata Oscar Darmawan, melalui keterangan resmi Selasa (9/2).

Elon Musk Dorong Pembelian Bitcoin

Sebelumnya, Elon Musk juga mendorong aksi pembelian Bitcoin dengan membuat hastag Bitcoin di profil Twitternya. Aksi tersebut meningkatkan harga Bitcoin pada pekan lalu. Di mana sebelumnya, harga Bitcoin sempat stagnan sekitar Rp 500 juta.
Oscar Darmawan mengatakan, semenjak Desember 2020, Bitcoin terus mencetak rekor kenaikan harga tertinggi. "Saat harga Bitcoin sudah tinggi, kepercayaan orang-orang untuk membeli Bitcoin bertambah," sebutnya.
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider
Menurut Oscar Darmawan, tidak menutup kemungkinan, akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat. Karena Bitcoin sudah terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang baik dan menjadi aset safe haven.
ADVERTISEMENT
"Jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan," ujar Oscar.
Dia menyebutkan, permintaan ini terjadi karena orang-orang sudah memahami tentang fundamental Bitcoin. Selain itu, tidak hanya dari sisi demand saja. Dari sisi supply atau pasokan, Bitcoin juga terbilang unik. Karena jumlah pasokan maksimal hanya Bitcoin hanya 21 juta unit saja. Saat ini, sudah beredar 18,5 juta.
Menariknya lagi, meski memiliki pasokan terbatas, siapa pun masih bisa memiliki Bitcoin. Ini karena ‘Raja Kripto’ tersebut bisa ditransaksikan dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil Rp 10 ribu.
ADVERTISEMENT
"Jadi, Bitcoin tidak hanya milik para korporasi atau konglomerat. Meskipun harganya ratusan juta, Bitcoin bisa dimiliki oleh siapa pun dengan pecahan terkecil Rp10 ribu saja," kata Oscar Darmawan.
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena Bitcoin sudah memiliki legalitas di Indonesia. Bitcoin dan aset kripto diatur oleh Kementerian Perdagangan.