Updated: Saham Toba Bara Terekam di RTI Sempat Anjlok

16 April 2019 10:42 WIB
comment
44
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG Foto: Muhammad Adimaja/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG Foto: Muhammad Adimaja/Antara
ADVERTISEMENT
Catatan Redaksi: Berita ini telah diperbarui pada pukul 18.21 WIB, terkait adanya perubahan data harga saham yang tidak sinkron di RTI, sistem perdagangan yang menjadi rujukan informasi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), sempat terekam di RTI anjlok 710 poin (44,65 persen) ke level Rp 880. Posisi ini terjadi sekitar pukul 09.03 waktu JATS.
Saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) anjlok 710 poin (44,65 persen) ke Rp 880. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Selang beberapa jam, dari pantauan data RTI, pergerakan saham TOBA terpantau terhenti di level Rp 1.590.
Saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) terhenti di harga Rp 1.590 setelah anjlok 710 poin atau 44,65 persen ke posisi Rp 880. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Kemudian sekitar pukul 14.19 JATS, saham TOBA kembali bergerak dan menyentuh posisi Rp 1.600 atau naik 10 poin (0,63 persen).
Pukul 14.19 waktu JATS, saham PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) naik 10 poin (0,63 persen) ke Rp 1.600 setelah anjlok 44,65 persen. Foto: Dewi Rachmat Kusuma/kumparan
Tak berselang lama, pergerakan saham emiten ini terpantau di RTI kembali terhenti di level Rp 1.590 pada pukul 14.50 JATS.
Pergerakan saham TOBA ini terjadi, setelah beredarnya film dokumenter Sexy Killers karya Watchdoc, yang menceritakan tambang batu bara. Termasuk di antaranya milik Luhut Pandjaitan.
Terkait data pergerakan saham TOBA di RTI yang tak lazim itu, kumparan telah mengkonfirmasi direksi Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai otoritas perdagangan saham di Indonesia. Tapi hingga berita diturunkan, belum ada penjelasan dari manajemen BEI.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Direktur Utama BEI Inarno Djajadi hanya menjawab singkat. "Aku belum bar kabar.. Coba hubungi Pak Nyoman (direktur penilaian perusahaan BEI) ya," kata Inarno dalam pesan singkatnya kepada kumparan, Selasa (16/4).
Tapi Nyoman tidak membalas pesan whatsapp atau pun menjawab panggilan telepon dari kumparan.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk merupakan perusahaan tambang batu bara yang sebagian sahamnya (9,99 persen) dimiliki oleh Luhut Pandjaitan melalui PT Toba Sejahtra. Sedangkan mayoritas saham lainnya sebesar 61,7 persen, dimiliki perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, Highland Strategic Holdings Pte Ltd.
Terkait berita ini, pihak Toba Bara Sejahtra telah menyampaikan hak jawab kepada kumparan.