Usaha Bu Ambar Tidak Ambyar Berkat KUR BRI

23 April 2024 9:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada tahun 2000, Bu Ambar kekurangan modal untuk memulai menjalankan usaha tahu sendiri. Semula, ibu dua orang anak itu hanya membantu ibunya memproduksi tahu.
ADVERTISEMENT
Saat akan menikah, Bu Ambar lalu memilih membuka dan meneruskan sendiri usaha produksi tahu. Orang tuanya mendukung Bu Ambar dengan memberikan modal.
Namun, uang yang didapatkan Bu Ambar saat itu masih kurang. Sebab, ia juga harus menyiapkan tempat sendiri untuk produksi tahu.
“Tahun 2000 tadinya kita ngontrak, terus ada di situ (daerah Poltangan, Pasar Minggu) tanah dijual, kita beli tapi uangnya kurang, lalu pakai pinjam dari BRI,” kata Bu Ambar saat berbincang dengan kumparan di kawasan Poltangan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (19/4).
Saat itu, Bu Ambar mendapatkan pinjaman lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI senilai Rp 10 juta. Seiring berjalannya waktu, usaha tahu yang dijalankan Bu Ambar berkembang pesat.
ADVERTISEMENT
Jumlah pinjaman yang diajukan Bu Ambar ke BRI juga terus meningkat. Tertinggi, ia bisa mendapatkan dana mencapai Rp 500 juta.
“Tertinggi pinjaman itu Rp 500 juta itu di BRI, pernah Rp 200 juta. Rp 10 juta, Rp 200 juta, ini yang baru ngambil baru setoran mau 2 bulan ini,” terang Bu Ambar.
Bu Ambar mengaku sudah lebih dari 7 kali meminjam di BRI. Ia menilai proses yang dilaluinya untuk mendapatkan dana tersebut tidak rumit. Upayanya mendapatkan KUR juga banyak dibantu pegawai BRI.

Lebih Mudah Ajukan KUR BRI

Usaha tahu yang dijalankan Bu Ambar. Foto: Moh Fajri/kumparan
Bagi nasabah BRI yang membutuhkan bantuan modal bisnis, cara mengajukan KUR berikut ini dapat dilakukan:
ADVERTISEMENT
Bu Ambar mengungkapkan sempat mendapatkan pinjaman dari leasing dan bank selain BRI. Ceritanya, Bu Ambar kehilangan kontak dengan pihak BRI yang membantunya.
Bu Ambar saat itu belum sempat ke kantor cabang BRI. Di saat bersamaan dia butuh modal lagi dan ditawari oleh leasing dan bank lain. Ia kepincut mencoba, tetapi tidak bertahan lama.
Bu Ambar lalu bertemu dengan petugas BRI yang baru di wilayahnya dan ditawari pinjaman. Tanpa pikir panjang, ia langsung mengambil pinjaman lagi dari BRI.
“Paling mudah prosesnya di BRI makanya. Aku ambil lainnya karena pas hilang kontak, terus kita di telepon BRI, orangnya nyamperin. Proses yang paling mudah, dapat pinjaman BRI paling mudah,” ungkap Bu Ambar.
Selain kemudahan itu, Bu Ambar juga sering diajak pelatihan oleh BRI. Pelatihan tersebut sebagai upaya meningkatkan kinerja usaha dari para nasabah UMKM BRI.
ADVERTISEMENT

Usaha Semakin Berkembang

Bu Ambar mengakui perkembangan usaha tahunya tidak terlepas dari dukungan BRI. Dari semula sebisanya, saat ini Bu Ambar bisa memproduksi 1 ton kedelai per hari. Ia sehari-hari dibantu 7 orang karyawan.
Aktivitas usahanya dimulai pukul 03.00 WIB untuk merendam kedelai. Setelah direndam, prosesnya baru dilanjutkan lagi pukul 08.00 WIB mulai dari menggiling hingga menggoreng. Biasanya, proses produksi itu selesai sore hari.
Tahu yang sudah siap lalu diantar Bu Ambar ke Pasar Minggu. Ia mengaku tidak kesulitan mencari pembeli. Sebab, pelanggan yang digaet ibunya dulu masih setia membeli tahu Bu Ambar.
“Ya kita kan tinggal nerusin, sudah ada (pelanggan), tinggal nerusin enggak buka dari awal. Sudah insyaallah masih terus. Pelanggan ada 50 an lebih, apalagi habis lebaran ini,” ujar Bu Ambar.
Bu Ambar, nasabah BRI yang punya usaha tahu. Foto: Moh Fajri/kumparan
“Yang beli bukan hanya langganan. Kalau habis lebaran gini yang pelanggan mereka belum pada datang tapi pembeli lumayan lah ramai banget,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Bu Ambar juga menyuplai tahu ke penjual lainnya. Menurutnya, langkah itu membantu usahanya semakin meningkat.
Sebenarnya, ada peluang untuk menaruh tahunya di swalayan atau supermarket. Namun, Bu Ambar tidak mengambil peluang tersebut karena masih mau fokus jualan di pasar.
Kini, di usianya yang memasuki senja, Bu Ambar hanya ingin terus menjalankan usaha tahu sebagaimana mestinya.