Usai Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Buka Peluang Caplok Bank Lain

21 Januari 2025 15:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membuka peluang mengakuisisi bank syariah lain, usai proses akuisisi 100 persen saham bank umum syariah, PT Bank Victoria Syariah (BVIS), rampung tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menargetkan seluruh proses akuisisi BVIS rampung di akhir semester I tahun 2025. Untuk mengakomodasi arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), skala bank umum syariah (BUS) tersebut akan terus diperbesar.
"Ini kan awal dari konsolidasi perbankan syariah seperti permintaannya OJK, ya mungkin saja nanti setelah itu kita mencari (bank) syariah-syariah lain yang kita lihat bagus dan cocok, sangat mungkin (untuk diakuisisi) yang kita rasa bagus," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1).
Nixon mengatakan, alasan ingin mencaplok bank syariah lain yakni sebagai konsolidasi syariah untuk memperkuat BUS BTN. BTN Syariah diproyeksikan memiliki aset Rp 66-67 triliun setelah menjadi BUS, sementara aset BVIS saat ini mencapai Rp 3,32 triliun.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dia belum membidik bank syariah mana yang akan diakuisisi oleh BTN setelah BVIS. Sebab, perusahaan tengah fokus menyelesaikan proses yang belum rampung tersebut.
"Ini satu dulu dikerjain. Kita merencanakan ke depannya mungkin seperti imbauannya OJK, kan ada konsolidasi perbankan syariah. Jadi kita bisa nanti membantu OJK juga melihat beberapa potensi yang bisa kita konsolidasi. Belum ada sih kalau sampai situ, tapi kita nggak akan menutup itu," tutur Nixon.
Konferensi pers Menteri BUMN Erick Thohir terkait PT Bank Tabungan Negara (BTN) terkait developer nakal di kantor Kementerian BUMN, Selasa (21/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, BTN resmi memulai proses akuisisi sebesar 100 persen saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP).
Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik di media massa, Senin (20/1), Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18 persen saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80 persen, dan BHP Jakarta 0,0016 persen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya BTN menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS di Jakarta, Rabu (15/1).
Melalui akuisisi tersebut, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100 persen dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp 1,06 triliun. BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.
Setelah mendapatkan persetujuan atas rencana aksi akuisisi BVIS dari regulator, BTN akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yakni BTN Syariah, dan mengintegrasikannya ke dalam BVIS menjadi sebuah BUS baru.