Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Usai Asian Games, Wisma Atlet Kemayoran Kemungkinan Bisa Disewa
7 Agustus 2018 17:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun wisma atlet di Kemayoran , Jakarta Pusat, sebanyak 10 tower yang terbagi dalam 3 blok untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rencananya seusai penyelenggaraan Asian Games XVIII, wisma atlet itu akan disewakan untuk masyarakat umum dalam rangka mendukung kawasan Kemayoran yang ditetapkan pemerintah sebagai salah satu kota mandiri baru.
Namun menurut Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, keputusan penyewaan wisma atlet untuk masyarakat umum berada di tangan Sekretariat Negara (Setneg), bukan pada pihaknya.
“Kewenangannya di Setneg, kebijakan dari kami belum dibahas detail ke sana. Mau berjuang untuk Asian Games dulu,” ujarnya saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (7/8).
Khalawi membeberkan, tanah wisma atlet merupakan milik Setneg sehingga Kementerian PUPR tak memiliki kebijakan untuk menyewakan. Hanya saja dia mengaku memang ada rencana untuk menyewakan wisma atlet ke umum.
ADVERTISEMENT
“Iya (ada rencana disewakan), termasuk tarif (yang menetapkan sewa) di Setneg. Kami hanya bangun, serahkan,” kata Khalawi.
Saat disinggung mengenai penyerahterimaan aset ke Setneg, menurut dia, hal itu dilakukan pada akhir tahun nanti. Sebab setelah Asian Games, wisma atlet akan digunakan untuk menginap atlet dan official Asian Para Games yang juga digelar di Jakarta.
“Secara resminya belum (diserahkan) karena kami menunggu Asian Games dan Asian Para Games, sehingga kalau ada kerusakan kami perbaiki lagi. Meski sekarang sudah selesai,” paparnya.
Khalawi menambahkan, kebijakan untuk menyewakan wisma atlet untuk masyarakat umum baru diputuskan setelah aset diserahkan ke Setneg. Artinya kebijakan penyewaan wisma atlet tersebut baru akan dibahas pada tahun depan.