Usai Beras dan Gula, India Kini Setop Ekspor Bawang Bombai

10 Desember 2023 10:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bawang bombai. Foto: Volodymyr Plysiuk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bawang bombai. Foto: Volodymyr Plysiuk/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah India memutuskan menyetop ekspor bawang bombai sejak Kamis (7/12) sampai 31 Maret 2024. Langkah tersebut menyusul kebijakan India sebelumnya yang sudah menyetop ekspor beras dan gula sejak Juli 2023.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, India sebelumnya telah memberlakukan harga ekspor minimum senilai USD 800 per metrik ton hingga 31 Desember 2023. Hal itu sebagai upaya mengendalikan lonjakan harga lokal dan mengamankan pasokan.
Tentunya, larangan ekspor tersebut berdampak kepada Indonesia. Mengingat, India adalah negara pemasok beras utama di Tanah Air.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan proporsi beras impor asal India tercatat hanya sebesar 0,39 persen dari total impor beras Indonesia yang mencapai USD 116,82 juta.
Beras yang dijajakan di kios beras di Pasar Cijantung, Pasar Rebo Jakarta Timur pada Sabtu (7/10/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
"Sejak India melakukan restriksi atau larangan ekspor di Juli tahun ini, proporsi beras impor asal India terus menurun dan bahkan menjadi sangat kecil di bulan-bulan terakhir. Kalau kita lihat pada September 2023, proporsi impor beras asal India ini hanya memberikan kontribusi sebesar 0,39 persen dari total impor beras," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Senin (16/10).
ADVERTISEMENT
Akhirnya, Indonesia mencari pemasok beras dari negara lain yakni Vietnam dan Thailand dengan pangsa pasar 74,06 persen dan 24,35 persen. "Jadi proporsi impor beras Indonesia paling besar berasal dari Vietnam dan Thailand," tutur Amalia.