Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Produsen mobil listrik, Tesla, mengumumkan tidak lagi menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran di perusahaan tersebut. Kabar itu dicuitkan langsung oleh sang bos, Elon Musk pada Kamis (13/5) kemarin. Komentar Elon Musk pun membuat bursa kripto rontok, terutama Bitcoin.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berdampak pada bursa kripto, saham-saham yang terafiliasi dengan uang kripto Bitcoin juga terseret ke zona merah. Seperti diketahui ada 19 emiten yang terafiliasi dengan mata uang virtual Bitcoin, yaitu Marathon Digital Holdings (MARA), Riot Blockchain (RIOT), MicroStrategy (MSTR), Silvergate Capital (SI), Square (SQ), PayPal Holdings (PYPL), Overstock.com (OSTK), Nvidia (NVDA), Investview (INVU), Ideanomics (IDEX), Tesla (TSLA), JPMorgan Chase (JPM), Visa (V), Bank of New York Mellon (BK), Facebook (FB), Mastercard (MA), Broadridge Financial Solutions (BR), IBM (IBM), dan Coinbase Global (COIN).
Pada Kamis kemarin, saham operator bursa aset kripto terbesar di AS, Coinbase Global Inc., tercatat anjlok 4,8 persen setelah munculnya pernyataan Musk. Sementara itu, saham Microstrategy Inc, yang telah menaruh miliaran asetnya pada Bitcoin juga anjlok 9,2 persen pascaperdagangan.
Selain itu, perusahaan milik CEO Twitter Jack Dorsey, Square Inc, juga terkoreksi. Harga saham SQ pada Kamis lalu sempat turun di bawah USD 200. Padahal sehari sebelumnya saham SQ tercatat berada di level USD 220.
ADVERTISEMENT
Penurunan yang signifikan juga terjadi pada saham NVIDIA. Pada Kamis lalu, Saham NVDA jeblok ke harga USD 549. Padahal sehari sebelumnya saham NVDA terpantau bergerak mengarah ke level USD 600. Seperti diketahui NVDA merupakan produsen kartu grafis, hardware penting dalam proses penambangan Bitcoin.
Sebelumnya, Elon Musk mengejutkan para investor kripto global setelah memutuskan tidak menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran pada perusahaannya. Alasannya, Elon menuding bahwa Bitcoin merupakan mata uang virtual yang tidak ramah lingkungan.
Dalam proses penambangan Bitcoin, penambang membutuhkan daya listrik yang besar. Padahal seperti diketahui, kebanyakan listrik masih dihasilkan oleh energi fosil yang tidak ramah lingkungan. Sebuah data bahkan menyebut Bitcoin butuh daya sekitar 885.179 kWh atau setara dengan biaya USD 47.000.
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini:
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini