Usai Ganti Dirut, Bulog Akui Belum Ada Progres Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja

20 September 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beras impor asal Kamboja tiba di Gudang Bulog Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Beras impor asal Kamboja tiba di Gudang Bulog Semarang. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perum Bulog buka suara soal progres akuisisi perusahaan beras Kamboja yang merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog, Sonya Mamoriska, menuturkan setelah pergantian Direktur Utama (Dirut) dari Bayu Krisnamurthi ke Wahyu Suparyono, belum ada kelanjutan akuisisi ini.
Sebab, sejak menjabat mulai pekan lalu, Senin (9/9), Wahyu Suparyono masih sibuk melakukan sederet agenda konsolidasi. Sehingga belum ada arahan mengenai kelanjutan proses akuisisi ini.
"Ini kan baru seminggu ya (pergantian Dirut). Beliau belum memberikan arahan tentang investasi ke depan, beliau masih konsolidasi dulu ke dalam," kata Sonya usai acara Indonesia International Rice Conference (IIRC) di Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9).
Menurut dia, sejauh ini Bulog masih dalam tahap penjajakan untuk proses akuisisi perusahaan tersebut. "Sekarang masih kita tetap menjajaki dulu karena kan ada berbagai alternatif dan pilihan yang harus kita pikirkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia membeberkan, dalam rangka kerja sama untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, Bulog sebagai perusahaan pangan memang memiliki beberapa opsi.
“Pertama melakukan trading, seperti biasa ekspor-impor. Kemudian mungkin step by step mungkin kita bisa naikkan dengan kerja sama memberikan biaya untuk input, kemudian yang menanam adalah local partner kita karena mereka mempunyai local knowledge,” jelas Sonya.
Selanjutnya Bulog bisa juga mengakuisisi sebagian saham perusahaan lokal. Terakhir adalah pilihan investasi untuk penggilingan beras.
“Itu tentunya kita harus lakukan kajian lebih mendalam, lebih detail supaya kita bisa mendapatkan analisa benefit, cost ratio-nya. Kalau itu menguntungkan baru kita akan masuk untuk memilih opsi yang mana dan siapa partnernya,” tutup Sonya.
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan Presiden Jokowi memerintahkan Perum Bulog, untuk mengakuisisi sumber-sumber beras di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Saat ini proses akuisisi ini tengah dalam tahap due diligence.
Meskipun, Luhut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai lokasi dan produktivitas beberapa sumber beras di Kamboja tersebut.
"Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja. Presiden tadi sudah memerintahkan saya untuk kita tindak lanjut dan sudah memang ditindaklanjuti, sekarang tinggal kita melakukan due diligence," kata Luhut.
Bulog kemudian menyatakan kesiapannya membeli perusahaan beras di Kamboja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di PnomPenh dan dengan beberapa pelaku usaha beras di Kamboja dan negara sekitarnya.
"Pada dasarnya kami siap melaksanakan penugasan tersebut (akuisisi sumber beras dari Kamboja)," kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dikutip dari Antara, Rabu (12/6).
ADVERTISEMENT
Kata dia, sejauh ini Bulog sudah melakukan kerja sama perdagangan beras dengan Kamboja melalui skema bisnis (business to business) atau skema pemerintah (government to government) sejak 2023.