Usai Instruksi Pengaktifan Pengecer, KESDM dan Pertamina Tinjau Suplai LPG 3 Kg

5 Februari 2025 21:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri ESDM Yuliot (ketiga dari kiri), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro (kedua dari kiri), dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan saat meninjau SPBR Patra Trading Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (5/2). Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri ESDM Yuliot (ketiga dari kiri), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro (kedua dari kiri), dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan saat meninjau SPBR Patra Trading Plumpang, Jakarta Utara, Rabu (5/2). Foto: Dok. Pertamina
Pasca Instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengaktifkan pengecer (Sub pangkalan) LPG 3 kg, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) bersama Pertamina melakukan peninjauan ke lokasi suplai poin LPG di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) LPG Patra Trading Plumpang, Jakarta Utara. (5/2).
Wakil Menteri ESDM RI, Yuliot didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro, dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, meninjau langsung proses suplai LPG.
Dalam kunjungannya, pemerintah melalui Kementerian ESDM memastikan ketersediaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) dari stasiun SPBE ke agen, pangkalan dan pengecer (Sub pangkalan) berjalan lancar sesuai standar yang ditetapkan.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan juga melanjutkan peninjauan ke Pangkalan LPG 3 Kg Wahidin di Jalan Manggar, Lagoa, Koja, Jakarta. Peninjauan ini bertujuan memastikan kelancaran distribusi LPG hingga ke tingkat pangkalan dan pengecer resmi.
“Kami melihat langsung kondisi distribusi LPG di lapangan, khususnya untuk LPG 3 kg yang sangat dibutuhkan masyarakat. Di wilayah padat seperti Jakarta Utara, distribusi berjalan lancar tanpa antrean, dan masyarakat terlayani dengan baik. Hal ini juga berkat sosialisasi yang telah dilakukan sebelumnya,” ujar Yuliot.
Wakil Menteri ESDM RI, Yuliot (kedua dari kiri), Dirjen Migas Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar (ketiga dari kiri), Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro(kedua dari kanan), dan Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (kanan) saat meninjau ke pangkalan LPG 3 kg milik Sumaryono di Jakarta Utara, Rabu (5/2/2025). Foto: Dok. Pertamina
Lebih lanjut, Yuliot menegaskan bahwa standar keamanan di setiap proses distribusi LPG telah ditetapkan dengan ketat. SPBE, agen, dan pangkalan LPG menjalani inspeksi berkala guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi keamanan, termasuk dalam hal penyimpanan dan distribusi.
“Kami memastikan bahwa SPBE beroperasi dengan standar keamanan tinggi yang telah ditetapkan pemerintah. Begitu pula di tingkat agen dan pangkalan, terdapat pengawasan terhadap sistem penyimpanan serta distribusi LPG agar tetap aman,” katanya.
Pemerintah telah melakukan penataan ulang rantai pasok LPG, yang dimulai dari Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) ke agen, kemudian ke pangkalan, hingga akhirnya ke pengecer resmi atau sub-pangkalan. Upaya ini juga didukung dengan sistem monitoring yang memantau kebutuhan serta ketersediaan suplai harian di berbagai daerah.
“Kami melakukan pengecekan terhadap distribusi LPG dari SPBE hingga ke masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa suplai LPG cukup dan tidak ada kendala dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat,” Tutup Yuliot.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka turut meninjau toko pangkalan LPG 3 Kg Merry di area Menteng Wadas Timur Jakarta Selatan untuk memastikan ketersediaan dan distribusi berjalan lancar hingga ke masyarakat yang membutuhkan.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio