news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Kompor Listrik Batal, Kini Pemerintah Mau Bagi-bagi Rice Cooker Gratis

2 Desember 2022 6:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
Ilustrasi rice cooker Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rice cooker Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan rencana baru untuk meningkatkan konsumsi listrik masyarakat melalui program bagi-bagi 680.000 rice cooker gratis atau Program Bantuan Penanak Nasi Listrik (PBPNL).
ADVERTISEMENT
Rencana itu muncul usai pemerintah membatalkan program pengalihan atau konversi kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Alasannya, program konversi kompor listrik tidak tepat dilaksanakan di saat pemulihan ekonomi masih berlangsung. Namun kini pemerintah justru berencana membagikan 680.000 rice cooker gratis.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan alokasi pendanaan untuk program PBPNL atau e-cooking tersebut menggunakan APBN sebesar Rp 340 miliar.
"Alokasi pendanaan program e-cooking sebesar Rp 340 miliar untuk paling sedikit 680.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) saat ini telah masuk dalam DIPA Ditjen Ketenagalistrikan Tahun Anggaran (TA) 2023," ungkapnya kepada kumparan, Kamis (1/12).
Menurut Dadan, program ini dapat mendukung komitmen Presiden Jokowi dalam pemanfaatan energi bersih yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyebutkan manfaat lain dari pelaksanaan program tersebut yaitu dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, untuk membantu pencapaian target net zero emission di tahun 2060.
"Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memasak dan menghangatkan nasi," kata Dadan.
Adapun target penerima rice cooker gratis yaitu pelanggan PLN dengan daya listrik 450 dan 900 volt ampere (VA) yang mayoritas masih menggunakan LPG 3 kg untuk memasak. Nilai paket rice cooker tersebut yaitu Rp 500.000 per KPM.
PLN mendukung penggunaan kompor listrik induksi. Foto: PLN
Tak Efektif Kurangi LPG
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai program bagi-bagi rice cooker cukup tepat jika ditujukan untuk upaya diversifikasi penggunaan energi bersih menggunakan listrik.
Menurutnya, dengan daya listrik yang rendah, penggunaan rice cooker dapat dimanfaatkan oleh penerima yang menggunakan daya listrik 450 Volt Ampere (VA), baik untuk rice cooker berdaya 200 VA, maupun berdaya 300 VA.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia menganggap program bagi-bagi rice cooker gratis tidak begitu tepat dalam menggantikan penggunaan gas LPG 3 kg, yang mayoritas masih diimpor sehingga memberatkan APBN.
"Alasannya, rice cooker hanya untuk menanak nasi, sedangkan memasak lauk dan lainnya masih menggunakan kompor gas dengan LPG 3 Kg. Dengan demikian, program pembagian rice cooker tidak efektif sama sekali dalam mencapai tujuan mengurangi, apalagi menggantikan LPG 3 Kg," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, juga menilai program bagi-bagi rice cooker gratis tidak akan mengurangi penggunaan gas LPG 3 kg secara signifikan.
"Saya kira betul sekali bisa mengurangi. Hanya saja saya kira tidak akan signifikan pengurangannya. Penggunaan gas untuk memasak nasi saya kira tidak terlalu besar," kata dia.
ADVERTISEMENT