Usai Lebaran IHSG Diprediksi Bergerak Melemah

17 Mei 2021 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Usai Hari Raya Idul Fitri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah hari ini. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan laju IHSG akan bergerak di level support 5.922 dan level tertinggi 5.975 di sepanjang perdagangan hari ini. Pekan lalu, Selasa (11/5), IHSG ditutup melemah ke level 5.938,365 atau turun 0,63 persen.
ADVERTISEMENT
“Secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi masih terus mencoba mengkonfirmasi break out resistance MA5 dan MA20 sebagai signal penguatan lanjutan membalikkan arah trend bearish jangka pendek. Indikator Stochastic bergerak mendatar pada area dekat oversold dengan MACD yang terlihat juga flat di area undervalue. Sehingga kami perkirakan IHSG masih akan berpotensi bergerak tertahan hingga melemah,” tulis Lanjar dalam risetnya, Senin (17/5).
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pascalibur Idul Fitri, pola gerak IHSG disinyalir masih akan berada dalam fase konsolidasi wajar. William memprediksi potensi tekanan pada IHSG terlihat masih belum berakhir dalam waktu dekat.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Namun menurutnya hingga saat ini para investor masih mencatatkan capital inflow secara year to date (ytd). Selain itu kondisi perekonomian Indonesia juga masih stabil sehingga menurutnya hal ini akan menjadi penunjang bagi pergerakan IHSG.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek,” ujarnya.
Berikut beberapa saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Tbk.