Usai Lebaran, Penjualan Pakaian di Tanah Abang Merosot

20 Juli 2017 18:37 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran (Foto: Wandha Nur/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Tanah Abang Jelang Lebaran (Foto: Wandha Nur/kumparan)
ADVERTISEMENT
Para pedagang baju muslim di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta Pusat mengeluh omzet mereka anjlok 70 hingga 80 persen setelah berakhirnya Lebaran (Juni 2017).
ADVERTISEMENT
"Kami bingung, penjualan turun 70 hingga 80 persen," kata penjual pakaian muslim, sarung dan mukena, Devi (25), di Blok A Tanah Abang Jakarta, dilansir Antara, Kamis (20/7).
Ia mengeluhkan omzetnya sebelum Lebaran mampu mencapai Rp 500 juta per bulan, namun setelah Lebaran ini penjualannya tidak mencapai Rp 100 juta per bulan.
Ia mengatakan, penjualan pakaian muslim di Pasar Tanah Abang juga menurun dibandingkan tahun 2016.
"Dibandingkan tahun lalu, penurunan tahun ini cukup besar," katanya.
Suasana Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Hal yang sama juga dialami pedagang pakaian muslim, Dinny (20), yang omzetnya turun hingga 50 persen. Ia mengeluhkan maraknya aktivitas penjualan daring yang membuat anjloknya omzet tahun ini dibandingkan tahun lalu.
"Sekarang sudah zamannya jual beli dengan daring, jadi pembeli juga sudah malas datang langsung ke toko." Kata Dinny.
ADVERTISEMENT
Dinny juga menambahkan, ia mulai mencoba mengikuti aktivitas jual beli daring untuk menekan turunnya omzet penjualan.
Suasana Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pasar Tanah Abang. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Anjloknya omzet pakaian muslim juga dirasakan Susi (21) yang mengaku pembeli di tokonya tidak seramai dulu.
Omzet penjualannya saat ini Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per bulan, dibandingkan tahun lalu Susi mampu meraup Rp 130 juta hingga Rp 150 juta per bulan.
"Saat ini untuk mengatasi penurunan omzet saya sudah mulai merambah jual beli daring," Kata Susi.
Sementara itu, seorang pembeli Nimah (44) mengatakan, dirinya biasa membeli pakaian muslim dalam jumlah banyak. Namun, tahun ini Nimah hanya membeli dengan harga satuan karena merasa kebutuhannya untuk membeli pakaian sudah cukup.