Usai Marahi Menteri, Kini Jokowi Pantau Realisasi Anggaran Setiap Hari

30 Juni 2020 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di Gedung Grahadi, kantor Gubernur Jatim Foto: Agus Suparto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Gedung Grahadi, kantor Gubernur Jatim Foto: Agus Suparto
ADVERTISEMENT
Pemerintah berupaya memulihkan perekonomian yang rontok akibat pandemi COVID-19. Salah satunya dengan meningkatkan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan seluruh kementerian dan lembaga negara agar mengeluarkan anggaran belanja untuk pemulihan ekonomi. Hal itu selalu dipantau sehingga membuatnya tahu realisasi anggaran kementerian dan lembaga.
"Saya kemarin sudah perintahkan juga, Minggu kemarin di seluruh K/L (kementerian dan lembaga) juga mengeluarkan belanja-belanja yang ada. Dan saya pantau setiap hari," kata Jokowi di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa ( 30/6).
"Saya sekarang tahu setiap hari kementerian ini sudah keluar berapa persen, lembaga ini sudah keluar berapa persen," tambahnya.
Presiden Joko Widodo (kelima kanan) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto/Pool
Tak hanya itu, dia juga ingin agar pemerintah daerah pun melakukan hal yang sama.
Dalam hal ini, Jokowi ingin setiap tingkatan memiliki anggaran yang disiapkan untuk stimulus ekonomi. Sehingga, bisa membantu para pelaku usaha yang terdampak pandemi ini.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah pusat juga menyiapkan, provinsi menyiapkan, kota menyiapkan, kabupaten menyiapkan. Ini berlapis lapis seperti ini sehingga tidak ada semua yang tercecer," tambahnya.
Jika hal tersebut berhasil direalisasikan, Jokowi memastikan bahwa peredaran uang di masyarakat akan semakin besar. Perekonomian pun akan cepat membaik.
"Kalau (realisasi anggaran) masih rendah, siapa pun saya tegur, langsung menterinya atau kepala lembaganya. Karena memang jangan kita biarkan uang yang beredar ini semakin kering atau semakin sedikit. Harus terus belanja-belanja itu kita dorong agar peredaran uang yang ada di masyarakat semakin banyak," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, nada bicara Presiden Jokowi tiba-tiba meninggi saat membuka Sidang Kabinet 18 Juni, yang dihadiri seluruh menteri di Istana Kepresidenan. Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mencopot menteri.
ADVERTISEMENT
"Bisa saja membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ucap Jokowi dengan nada tinggi di depan para menteri dalam video yang baru diupload Minggu (28/6).
Pangkal emosi Jokowi adalah kinerja menteri yang dia nilai biasa-basa saja menghadapi pandemi corona yang sudah berjalan 3 bulan. Padahal suasana sudah krisis.