Usai Sembuh dari Sakit, Luhut Dapat Tugas Baru Lagi dari Jokowi

14 Januari 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan keterangan pers saat kegiatan media briefing di Nusa Dua, Badung, Jumat (22/12/2023). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan keterangan pers saat kegiatan media briefing di Nusa Dua, Badung, Jumat (22/12/2023). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan tugas baru dari Presiden Jokowi. Luhut sudah kembali bekerja setelah dirawat selama 3 bulan di Singapura.
ADVERTISEMENT
Luhut ditunjuk oleh Jokowi untuk mengkoordinasi percepatan layanan digital pemerintah. Arahan ini disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna beberapa waktu lalu.
“Presiden memberikan tugas baru kepada saya untuk mengkoordinasikan percepatan digitalisasi pemerintahan pada kementerian dan lembaga terkait,” tulis Luhut melalui akun Instagram pribadinya dikutip pada Sabtu (13/1).
Menurutnya, Jokowi menekankan untuk mengkonsolidasikan seluruh layanan pemerintahan dalam satu portal nasional. Dia menilai saat ini Indonesia belum memiliki sistem yang memuat data akurat pemerintahan, misalnya data jumlah pegawai Indonesia secara keseluruhan.
”Tujuannya agar pemerintah punya data yang akurat terkait jumlah ASN di setiap instansi, berapa banyak bantuan sosial yang harus didapatkan oleh masyarakat, bahkan sampai angka kemiskinan tiap daerah, dan sebagainya,” tambah Luhut.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kata Luhut, Jokowi akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional.
Selain itu, penyederhanaan layanan berbasis digital yang dimiliki kementerian atau lembaga ini, juga bertujuan agar mencegah terjadinya pemborosan belanja untuk infrastruktur digital dan memudahkan pelayanan masyarakat.
“Nah ini berangkat karena pengalaman kita dengan e-katalog, SIMBARA, itu semua membuat kita jauh lebih efisien, penerimaan pajak kita meningkat dan kemudian kita langsung bisa mendeteksi atau blocking sistem yang jalan,” jelas Luhut.
Luhut kemudian memperkirakan, percepatan layanan digital pemerintah ini akan rampung pada Juli hingga Agustus 2024.

Pakai SuperApps Pemerintah

Dalam menjalankan tugas mengkoordinasikan percepatan layanan digital pemerintah ini, Luhut akan berdiskusi dengan MenPAN RB, Azwar Anas dan menggaet GovTech Peruri.
ADVERTISEMENT
“Kita akan gunakan nanti Peruri sebagai apps-nya dan kemudian kita juga akan restructuring, Peruri ini sehingga betul-betul bisa mampu mengakomodasi ini,” tutur Luhut.
Luhut menuturkan, pemerintah tidak perlu menggelontorkan dana jumbo bakal program ini, karena hanya akan meringkas hampir 2.000 aplikasi pemerintah milik kementerian dan lembaga.
“Sekarang kita mau kecilin aja, sehingga pengeluaran triliunan rupiah yang mungkin per tahun itu nggak perlu ada lagi, bisa digunakan untuk yang lain,” pungkas Luhut.