Usul PMN Rp 3,34 Triliun, Danareksa Bidik Laba Rp 3,3 Triliun di 2029

2 Juli 2024 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Danareksa. Foto: Dok. Danareksa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Danareksa. Foto: Dok. Danareksa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Danareksa (Persero) mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sarana dan prasarana di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yaitu instalasi pengolahan air limbah/bersih, rusun, jalan kawasan dan reservoir air baku dengan total nilai Rp 3,34 triliun.
ADVERTISEMENT
Rinciannya, rusun pekerja yang akan dibangun sebanyak 10 tower. Kemudian, air baku dan drainase utama dibangun sebesar 1 juta meter kubik.
Selain itu, terdapat instalasi pengolahan air bersih dan jaringan perpipaan SPAM KITB dan IPAL terintegrasi dan jaringan perpipaan air limbah KITB dengan kapasitas 18.000 meter kubik per hari.
Dengan adanya PMN melalui inbreng aset Badan Milik Negara (BMN), Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, memprediksi kinerja keuangan Danareksa akan positif. Laba bersih akan positif sejalan peningkatan pendapatan KITB dari berbagai bidang.
“Dari laba Rp 1,361 triliun kami proyeksikan ke tahun 2029 jadi (laba) Rp 3,3 triliun. Salah satu kontribusi baik dan positif dari KITB Batang,” ujar Yadi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI di Gedung DPR, Selasa (2/7).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi. Foto: Dok. Danareksa
Yadi menyebut kenaikan PMN akan mendorong hilirisasi industri karena banyak industri asing yang masuk ke KIT Batang termasuk perusahaan baterai EV.
“Ini akan menunjang KITB sebagai Proyek Strategis Nasional yang segera kita selesaikan di tahun ini juga,” katanya.
Bagi perusahaan, KIT Batang akan menguatkan struktur dan meningkatkan produktivitas serta pelayanan kepada tenant yang mendorong peningkatan leverage dan nilai komersial perusahaan.
“Ini akan berdampak cukup signifikan dan pengembangan Danareksa maupun pengembangan KITB,” tutur Yadi.
Bagi masyarakat, KITB akan mendorong kenaikan UMR di daerah Batang serta peningkatan perekonomian bagi warga sekitar dan memajukan UMKM. Selain itu, penyerapan tenaga kerja diproyeksi akan meningkat.