Usulan KPR Flat 35 Tahun; Bisa Ringankan Cicilan Konsumen & Bunga Berjenjang

9 Januari 2024 14:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cicilan rumah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cicilan rumah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang mengkaji skema KPR dengan bunga flat dengan tenor 35 tahun. Rencananya skema baru ini akan dimulai pilot project-nya tahun 2024 ini.
ADVERTISEMENT
Pengamat properti sekaligus Chief Executive Officer Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda mengatakan, skema yang baru ini akan meringankan cicilan konsumen yang mengambil KPR.
"Bagi konsumen semakin panjang semakin rendah cicilannya," kata Ali kepada kumparan, Selasa (9/1).
Meski demikian, di lain sisi dia mengatakan perbankan perlu memiliki sumber dana pembiayaan jangka panjang untuk mendukung skema KPR bunga flat 35 tahun ini.
"Namun perbankan perlu ada sumber dana pembiayaan jangka panjang. Dan (ada) risiko fluktuasi suku bunga dalam periode KPR," pungkasnya.
Sementara, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengatakan KPR flat 35 tahun ini bakal menjadi jawaban kemudahan bagi kalangan milenial dan gen Z untuk memiliki hunian. Dia menegaskan pihaknya mendukung rencana pemerintah menelurkan skema tersebut.
ADVERTISEMENT
"Apalagi bagi Milenial dan Gen-Z, skema ini akan menjadi jawaban untuk punya rumah sendiri sekaligus sebagai investasi masa depan,” tutur Nixon.

BTN Minta Suku Bunga Berjenjang 10 Tahun

Ilustrasi bank BTN. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Chief Economist Bank BTN Winang Budoyo menilai adanya program KPR flat 35 tahun akan mendongkrak sisi demand karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah.
Dari sisi pembiayaan, Winang menuturkan program ini juga perlu didukung dengan skema yang menunjang kemampuan bank untuk menyalurkan pembiayaan.
“Kami melihat opsi suku bunga berjenjang akan menguntungkan bagi pihak nasabah dan bank. Karena secara historis, kemampuan nasabah cenderung akan naik seiring berjalannya waktu,” ujar Winang.
Winang merinci, skema suku bunga berjenjang berarti setelah melewati periode tertentu, suku bunga dapat dinaikkan secara bertahap. Winang mengusulkan kenaikan bertahap dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun.
ADVERTISEMENT
“Secara historis, kami melihat bahwa dalam jangka waktu 10 tahun, kondisi perekonomian nasabah KPR sudah meningkat dibandingkan pada saat pertama kali mengambil KPR,” kata Winang.

Skema KPR Flat 35 Tahun Sedang Dikaji

Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan. Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Sebelumnya, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan, Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, mengatakan KPR flat 35 tahun sedang dikaji. Menurutnya skema baru ini membuat KPR lebih efisien.
"Kaitannya bagaimana membuat KPR yang efisien, jadi semakin sedikit uang pemerintah tapi jumlahnya besar, dan melibatkan ekosistem, private sector masuk. Kita sudah ada skemanya, kita harapkan tahun 2024 sudah ada pilot (project). Sudah kami usulkan ke Kementerian Keuangan," kata Herry di Kantor PUPR, Kamis (28/12/2023).
Herry mengatakan skema KPR flat 35 tahun ini sudah diterapkan di Jepang. Di sana tenor dengan bunga flat sepanjang 35 tahun. Sementara di Indonesia masih dibuka opsi untuk tenor 30 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kalau di kita itung-itungan masih 30, tapi nanti kita lihat apakah 35 itu memungkinkan, dan konsepnya sudah flat, kita sudah bicara ke bank penyalur, angkanya flat. Artinya sepanjang waktu flat 35 tahun dengan bunga yang sama sepanjang waktu 35 tahun, atau fix setiap tahun sebesar itu," kata Herry.
"Itu pilot (project) di 2024 ini, dengan modifed (skema) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tadi sudah seperti itu konsepnya," pungkasnya.