Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Holding BUMN Pertambangan, MIND ID , mencatat posisi utang hingga kuartal III 2019 sebesar Rp 78,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat 378 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, angka tersebut merupakan total utang dari PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), dan PT Timah Tbk.
Orias menjelaskan, posisi utang yang naik ini utamanya disebabkan oleh pinjaman yang dilakukan perusahaan untuk mengakuisisi mayoritas saham PT Freeport Indonesia.
"Peningkatan utang terbesar di akhir 2018 kami melakukan pinjaman yang signifikan USD 4 miliar dollar. Kalau dengan kurs Rp 14.000, kurang lebih Rp 56 triliun dalam rangka menyelesaikan transaksi pembelian saham Freeport," katanya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (22/1).
Selain terkait pembelian saham Freeport, Orias menambah, peningkatan utang holding juga berasal dari PT Antam dan PT Timah.
"Dari kami angka-angka terkait utang di Inalum pembelian Freeport, modal kerja PT Timah dan juga di PT Antam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, MIND ID juga mencatat adanya penurunan laba bersih yang signifikan pada kuartal III 2019. Dimana sejak Januari sampai dengan September 2019 holding mencatat laba bersih yang didapat hanya mencapai Rp 800 miliar, merosot 85 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kemudian untuk pendapatan kuartal III 2019, MIND ID mencapai Rp 60,5 triliun, tumbuh 25 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Total aset yang dimiliki Holding Tambang sebesar Rp 170,6 triliun, tumbuh 62 persen.
Dan untuk ekuitas holding pada kuartal III 2019 sebesar Rp 75 triliun, tumbuh 2 persen dari kuartal III 2018.
"Rasio utang terhadap ekuitas 1,04 kali lipat, naik 370 persen dibandingkan kuartal III 2018," ucap Orias.
ADVERTISEMENT