Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Utang Luar Negeri Indonesia November 2024 Capai Rp 6.947 Triliun
16 Januari 2025 11:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Angka tersebut tumbuh sebesar 5,4 persen secara tahunan year on year/yoy, dan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2024 sebesar 7,7 persen yoy.
"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan penurunan ULN swasta," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya, Kamis 16/1.
Secara rinci, Denny menjelaskan ULN pemerintah tercatat sebesar USD 203 miliar atau sekitar Rp 3.327 triliun pada November 2024, atau tumbuh 5,4 persen yoy. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Oktober 2024 yang mencapai 8,6 persen yoy.
"Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara SBN internasional dan penarikan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah," jelas Denny.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, ULN pemerintah digunakan untuk mendukung belanja prioritas, seperti Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20,9 persen dari total ULN pemerintah, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 19,4 persen, Jasa Pendidikan 16,8 persen, Konstruksi 13,5 persen, serta Jasa Keuangan dan Asuransi 9,0 persen.
"ULN pemerintah tetap dikelola secara kredibel dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruhnya memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," kata dia.
Sementara itu, ULN swasta mengalami penurunan. Posisi ULN swasta pada November 2024 tercatat sebesar USD 194,6 miliar atau setara Rp 3.189 triliun dengan kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6 persen yoy. Penurunan tersebut lebih dalam dibandingkan kontraksi 1,4 persen yoy pada Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Denny mengatakan, perkembangan ULN Swasta terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan nonfinancial corporations yang mencatat kontraksi 1,7 persen yoy.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan Jasa Keuangan dan Asuransi, Pengadaan Listrik dan Gas, serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4 persen dari total ULN swasta. Sebagian besar ULN swasta juga didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa 76,1 persen.
Meski begitu, Denny menegaskan struktur ULN Indonesia tetap sehat dan dikelola dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto PDB yang terjaga sebesar 30,5 persen pada November 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia bersama pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," ujarnya.