Utang Waskita Karya Menyusut 17,5 Persen, Jadi Rp 69,3 T pada 2024

27 Maret 2025 19:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan penurunan utang secara total sebesar 17,5 persen pada 2024 menjadi Rp 69,3 triliun dari semula Rp 84 triliun pada 2022-2023.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Ermy Puspa Yunita mengatakan hal ini terjadi berkat efek dekonsolidasi utang sekitar Rp 5 triliun atas divestasi PT Trans Jabar Tol (TJT).
Selain itu, penurunan utang ini juga didorong pula oleh adanya pembayaran pinjaman bank dan efek restrukturisasi utang pinjaman.
“Kinerja positif ini tidak lepas dari keberhasilan restrukturisasi yang sudah efektif per September 2024. Ke depannya, Perseroan akan terus menekan komposisi utang,” kata Ermy dalam keterangan resmi, Kamis (27/3).
Penurunan ini juga sejalan dengan turunnya utang yang sudah jatuh tempo pada tahun 2022 utang vendor hingga 82 persen dari total utang vendor Rp 2,1 triliun. Per Desember 2024 utang tersebut tersisa Rp 383 miliar.
Ermy menuturkan, efektifnya restrukturisasi turut berdampak pada pengelolaan kas yang lebih fleksibel.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pembayaran pajak, sepanjang 2024 Waskita membayar pajak sebesar Rp 2,9 triliun, naik 116,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,4 triliun.
Proyek waskita Karya di IKN. Foto: Waskita Karya
Ermy mengklaim kinerja keuangan Waskita mulai membaik, EBITDA misalnya, yang naik 243,5 persen menjadi Rp 0,9 triliun pada tahun lalu.
“Peningkatan EBITDA terjadi dikarenakan adanya peningkatan kinerja operasional. Kemudian dilakukan efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di PT TJT,” jelas Ermy.
Kemudian beban keuangan Waskita juga turun 1,8 persen dari Rp 4,4 triliun pada 2023 menjadi Rp 4,3 triliun sepanjang 2024. Hal ini didorong oleh turunnya suku bunga pinjaman berkat efektifnya restrukturisasi.
Sehingga, rugi bersih Waskita turun sebesar 2,7 persen menjadi Rp 3,9 triliun dibandingkan pada 2023 yang mencapai Rp 4 triliun.
ADVERTISEMENT
“Upaya Perseroan dalam meningkatkan kinerja keuangan mulai membuahkan hasil. Pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk mengarahkan keuangan Waskita agar semakin positif,” tuturnya.
Dari sisi kinerja, sepanjang 2024 Waskita mengerjakan 68 proyek berjalan dengan total nilai sebesar Rp 44,7 triliun. Sebanyak 61 persen di antaranya merupakan proyek konektivitas, 20 persen Sumber Daya Air (SDA), 17 persen gedung, dan dua persen Engineering, Procurement, and Construction (EPC), serta proyek anak usaha.
Sementara, total proyek yang diresmikan selama 2024 sebanyak 12, 4 di antaranya merupakan bendungan yang berfungsi sebagai penyuplai air irigasi. Bendungan tersebut mencakup Karian, Margatiga, Leuwikeris, dan Temef.
Kemudian Waskita juga menyelesaikan tiga proyek irigasi pada tahun lalu. Proyek tersebut meliputi Daerah Irigasi (DI) Salamdarma, Kamojing, serta Mrican.
ADVERTISEMENT
Proyek lainnya yang diresmikan pada 2024, yaitu jalan tol. Pertama Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 sepanjang 3,64 kilometer (km) dan Cimanggis-Cibitung sepanjang 26,18 km.