Utang Waskita Karya Turun Rp 14,7 Triliun pada 2024

30 April 2025 10:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Gedung heritage PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Foto: Dok. Waskita Karya
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyetujui Laporan Keuangan Tahunan perseroan tahun 2024, termasuk penurunan utang sebesar Rp 14,7 Triliun.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan proses pemulihan kinerja keuangan dan operasional melalui restrukturisasi menjadi perhatian utama perseroan selama 2024.
Waskita Karya telah mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 31,65 triliun.
"Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, perseroan menjadi lebih optimal dalam menata keuangannya," ujar Ermy dalam keterangan resmi, Rabu (29/4).
Ia menambahkan, restrukturisasi yang dilakukan pada Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp 3,35 triliun juga telah mendapatkan persetujuan atas tiga seri obligasi.
Perseroan, kata dia, juga mendapatkan persetujuan restrukturisasi tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).
ADVERTISEMENT
"Perusahaan menitikberatkan pada pemulihan kegiatan operasional inti dengan fokus menjadi kontraktor murni. Strategi ini mengedepankan pengerjaan sejumlah proyek dengan skema pembayaran bulanan dan menghindari turnkey, guna menjaga stabilitas modal kerja" jelasnya.
Pada tahun lalu, Waskita berhasil mencatatkan total penurunan utang sebesar Rp 14,7 triliun menjadi Rp 69,3 triliun. Kinerja Waskita induk pun mencatatkan keuntungan dengan laba berjalan sebesar Rp 4,8 triliun.
Laba itu, kata Ermy, disebabkan adanya peningkatan pendapatan lain-lain yang berasal dari pengakuan gain atas modifikasi utang dan adanya perbaikan rasio Beban Pokok Pendapatan/Pendapatan Usaha yang menghasilkan peningkatan margin laba kotor dari 0,6 persen pada 2023 menjadi 5,7 persen pada 2024.
Secara konsolidasi, Waskita juga berhasil meningkatkan EBITDA hingga 347 persen dari negatif Rp 0,4 triliun menjadi positif Rp 0,9 triliun. Peningkatan itu dikarenakan kinerja operasional, efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
ADVERTISEMENT
Kemudian, beban keuangan perseroan turun sebesar 1,8 persen dari Rp 4,4 triliun menjadi Rp 4,3 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan suku bunga pinjaman sejalan dengan restrukturisasi yang telah efektif dan divestasi ruas Tol Bocimi.
"Pada tahun lalu, Perseroan berkontribusi terhadap negara terkait pembayaran pajak sebesar Rp1,8 triliun secara konsolidasi," jelas Ermy.
Adapun total Nilai Kontrak Baru (NKB) yang didapat Perseroan menembus Rp 9,55 triliun sepanjang 2024. Lalu realisasi pendapatan usaha secara konsolidasi mencapai Rp 10,7 triliun atau 101 persen dari target Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Berikutnya, total realisasi dana Tanggung Jawab dan Sosial Lingkungan (TJSL) Waskita Karya sebesar Rp 4,4 miliar pada 2024. Sebanyak Rp 2,9 miliar di antaranya merupakan realisasi TJSL PUMK, dengan 94 mitra binaan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan sisanya sebesar Rp 1,5 miliar merupakan realisasi TJSL Non-PUMK yang mencakup 10 program. Di antaranya penanaman ratusan pohon buah, membantu ratusan korban bencana alam, pembagian ribuan paket sembako, memberikan pelatihan ke ratusan UMKM, mengadakan mudik gratis bagi ratusan pegawai, pengadaan sarana dan prasarana air bersih dan pengelolaan sampah, penyaluran beasiswa kepada puluhan siswa, serta penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik Ruang Kelas Baru (RKB) maupun komputer.
"Sepanjang tahun lalu, anggaran TJSL Waskita banyak disalurkan ke pilar ekonomi hingga Rp3,16 miliar," jelas Ermy.
Dalam RUPST 2025 diputuskan tidak ada perubahan susunan direksi dan komisaris. Dengan begitu, perseroan akan terus melanjutkan sejumlah strategi peningkatan kinerja.
Berikut daftar jajaran Komisaris dan Direksi Waskita Karya:
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama/Independen: Heru Winarko
Komisaris Independen: Muhamad Salim
Komisaris Independen: Muradi
Komisaris Independen: Addin Jauharudin
Komisaris: Dedi Syarif Usman
Komisaris: T. Iskandar
Direktur Utama: Muhammad Hanugroho
Direktur Keuangan: Wiwi Suprihatno
Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital: Rudi Purnomo
Direktur Risk Management, Legal & QHSE: Anton Rijanto
Direktur Operasi I: Ari Asmoko
Direktur Operasi II: Dhetik Ariyanto