UU Kesehatan Disahkan, Holding RS BUMN Akan IPO Besar-besaran

17 Juli 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukungan Kementerian BUMN, Pertamedika IHC sukseskan program vaksinasi COVID-19 Foto: Dok. Cika Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Dukungan Kementerian BUMN, Pertamedika IHC sukseskan program vaksinasi COVID-19 Foto: Dok. Cika Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengumumkan rencana Holding Rumah Sakit BUMN atau PT Pertamedika Indonesia Healthcare Corporation/Pertamedika (IHC) melakukan penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Rencana IHC akan tancap gas IPO dipengaruhi UU Kesehatan yang baru saja direvisi dan disetujui DPR.
Meski begitu, dia belum tahu kapan pastinya rencana IPO Holding RS BUMN. Kementerian masih fokus pada rencana IPO PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tahun ini.
Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga berdiri di depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Minggu (25/6/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
"Yang utama itu IPO adalah PHE, kemudian Palm Co. Rumah sakit (IHC) memang rencana ada. Rencana tapi masih dihitung karena kita mau ekspansi, kita mau ngembangin mulai dari peningkatan kualitas rumah sakit makin bagus semua," imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni memprediksi Holding RS BUMN itu akan IPO kisaran tahun 2027-2028. Perseroan akan memperbaiki laporan keuangan sebelum melaksanakan aksi korporasi.
"Utamanya kita harus benahi laporan keuangan berbeda-beda, kontrolnya, tarifnya, sistemnya, bisnis prosesnya ini yang harus dilalui," tutur Mira saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (12/7).
ADVERTISEMENT
Mira menyebut, IHC sedang mencari investor strategis. Rencana IPO tidak hanya soal masalah dana, namun manajemen juga sedang meningkatkan perusahaan ini lebih baik dan profesional sesuai pesaing atau pelaku usaha kesehatan.
"Target (investasi) kita hitung hitung agar bisa biayai kesiapan IPO transformasi, digitalisasi mungkin sekitar Rp 3,4 triliun gitu ya mungkin," sambungnya.