news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Vaksin Gotong Royong Akan Gunakan Sinopharm dan Moderna, Disiapkan 20 Juta Dosis

2 Maret 2021 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Reisa Broto Asmoro disuntik vaksin corona Sinovac saat vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).  Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
dr Reisa Broto Asmoro disuntik vaksin corona Sinovac saat vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Youtube/@Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah meresmikan aturan mengenai vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong. Vaksin yang digunakan pun dipastikan berbeda dengan program vaksinasi gratis dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Aturan mengenai vaksinasi gotong royong tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan pandemi COVID-19.
Dalam bahan paparan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, terungkap bahwa vaksin yang akan digunakan untuk vaksinasi gotong royong adalah Sinopharm dan Moderna, sebanyak 20 juta dosis.
“Sinopharm 15 juta kuartal I dan kuartal II 2021, Moderna 5,2 juta kuartal III dan kuartal IV 2021,” dikutip dari bahan pemaparan Airlangga dalam webinar MNC Group Investor Forum 2021, Selasa (2/3).
Vaksinasi gotong royong diikuti dan dibebankan kepada perusahaan. Vaksin diberikan gratis ke semua pekerja atau karyawan hingga keluarga karyawan, dan individu lain terkait.
Untuk pendanaannya, vaksin gotong royong akan ditanggung atau dibebankan pada perusahaan yang akan melaksanakan vaksinasi tersebut.
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Airlangga mengatakan, vaksinasi mandiri tersebut bisa mempercepat program vaksinasi yang saat ini terus dilakukan pemerintah. Sehingga herd immunity bisa tercapai di tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Vaksin gotong royong diberlakukan, Pak Menkes sudah mengeluarkan regulasi vaksinasi untuk perusahaan, khususnya karyawan dan keluarganya. Ini bisa mempercepat program vaksinasi dan tambahan untuk akses vaksinasi,” jelasnya.
Pemerintah sendiri menargetkan program vaksinasi COVID-19 bisa menjangkau 182 juta masyarakat sampai akhir tahun ini. Program vaksinasi sudah mulai berjalan sejak pertengahan Januari diharapkan bisa sesuai target untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
"Kami berharap sampai akhir tahun ini 182 juta orang dari total 270 juta populasi bisa divaksinasi," kata Airlangga.
Ia menambahkan, dengan jumlah tersebut, maka herd immunity untuk 70 persen dari total penduduk akan bisa dicapai. Total jumlah vaksin yang dibutuhkan hingga akhir 2021 adalah 426,8 juta dosis vaksin yang berasal dari sejumlah produsen di luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Sambil program vaksinasi ini berjalan dan tersedia untuk semua orang kita harus tetap menjaga agar bagaimana protokol kesehatan bisa dilaksanakan, agar jangan sampai tujuan untuk mencapai herd immunity tadi tidak bisa dicapai," tambahnya.