Vaksin GX-19N Buatan Kalbe Farma Ditarget Selesai Akhir 2021, Apa Keunggulannya?

9 Juli 2021 19:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona.
 Foto: Dado Ruvic/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
ADVERTISEMENT
Vaksin COVID-19 GX-19N tengah dikembangkan oleh Kalbe Farma bekerja sama dengan perusahaan biotherapeutics asal Korea Selatan, Genexine. Saat ini vaksin tersebut tengah masuk dalam uji klinik tahap 2b/3 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021. Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin GX-19N, Iris Rengganis mengeklaim vaksin ini memiliki sejumlah kelebihan dibanding vaksin yang lain.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah mempelajari DNA vaksin GX-19N dari Genexine, dan terlihat vaksin ini memiliki potensi yang sangat baik untuk memberikan proteksi terhadap berbagai varian virus COVID-19 dan juga kemungkinan jangka waktu proteksi yang lebih lama. Keamanan untuk vaksin GX-19N dilihat juga sangat baik karena tidak menggunakan viral vector dan adjuvant,” ujar Iris dalam konferensi pers virtual, Jumat (9/7).
Iris merinci, vaksin GX-19N berbasis DNA ini mengkode lebih banyak protein virus sehingga berpotensi menghasilkan antibodi yang lebih tinggi dan bertahan lebih lama dalam tubuh. Harapannya vaksin ini akan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap COVID-19.
Selain itu, vaksin GX-19N juga berpotensi memberikan perlindungan terhadap bagian dari virus yang jarang bermutasi, sehingga vaksin GX-19N dapat memberikan perlindungan terhadap varian-varian baru COVID-19.
ADVERTISEMENT
Vaksin GX-19N juga tidak mengandung adjuvant atau zat tambahan dalam vaksin sehingga berpotensi dapat diberikan kepada masyarakat yang memiliki sistem imun yang lemah. Ke depan, vaksin ini bahkan diharapkan bisa diberikan pada orang dengan kondisi autoimun.
Genexine, perusahaan farmasi asal Korsel. Foto: genexine.com
Selain itu, dari data keamanan tahap 1 dan tahap 2a, vaksin GX-19N menunjukkan hasil yang aman dengan gambaran efek samping yang sifatnya ringan dan sementara. Nantinya, vaksin ini akan diberikan ke dalam otot dengan menggunakan alat khusus yang akan meningkatkan hantaran vaksin langsung ke dalam sel otot.
“Ini akan meningkatkan hantaran molekul DNA ini langsung ke sel otot dengan cara membuka dinding sel sehingga komponen DNA dan vaksin lebih mudah masuk secara merata. Vaksin akan terpenetrasi lebih baik sehingga pembentukan antibodi diharapkan akan lebih baik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun uji klinik vaksin GX-19N akan merekrut 1.000 subyek dengan lokasi pusat penelitian berada di FKUI, RSCM sebagai rumah sakit rujukan dan beberapa satelit yang tersebar di Jakarta, Depok, Bekasi, Yogyakarta, Solo, dan Klaten.
Uji klinik vaksin COVID-19 GX-19N tahap 2b/3 ini juga bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, dan juga menggandeng fakultas kedokteran lain, yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Krida Wacana, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada serta partner lainnya.
Sebelumnya vaksin GX-19N telah melalui uji klinik tahap 1 dan tahap 2a di Korea Selatan. Sementara itu uji klinik tahap 2b/3 juga dilakukan secara multinasional yang melibatkan banyak negara yaitu Turki, India, UAE, Meksiko, Peru, Kolombia, Malawi, Afrika Selatan, Cekoslowakia, Polandia termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di tanah air, uji klinik ini akan melibatkan 30.148 relawan. Adapun vaksin GX-19N ini dikembangkan oleh konsorsium Genexine, Binex, the International Vaccine Institute(IVI), GenNBio, the Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST), dan Pohang University of Science & Technology (POSTECH).