Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Vena Energy Gandeng Mitra Bangun PLTS dan Ekspor Listrik ke Singapura
7 Agustus 2023 12:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perjanjian ini bertujuan menjajaki potensi pembentukan lini produksi lokal untuk komponen panel photovoltaik surya (solar PV) dan sistem penyimpanan energi bersama Suntech, Powin, dan REPT Battero. Hal ini juga untuk mendukung megaproyek hibrida Vena Energy di Pulau Batam yang sedang dikembangkan.
Selain itu, Vena Energy juga resmi bermitra dengan Shell Eastern Trading Pte. untuk ekspor energi terbarukan yang dihasilkan oleh mega proyek hibrida yang dikemangkan Vena Energy ke Singapura.
CEO Vena Energy, Nitin Apte, menjelaskan Vena Energy telah mendukung transformasi energi hijau di Indonesia sejak tahun 2015, dengan mengoperasikan lima proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan angin (PLTB) dengan total 114 megawatt (MW).
"Dengan Perjanjian Kerangka Kerja ini, kami ingin berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan rantai pasokan domestik yang produktif di sektor energi terbarukan, sehingga akan mendukung rencana transisi energi Indonesia," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (7/8).
ADVERTISEMENT
"Meningkatkan ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspansi industri, dan membuka peluang ekspor di sektor yang sedang berkembang ini," sambungnya.
Proyek ini memiliki kapasitas lebih dari 2 gigawatt (GW) tenaga surya dan sistem penyimpanan energi baterai yang berpotensi menampung lebih dari 8 GWh energi bersih, menjadikannya proyek energi terbarukan yang paling besar di Asia Tenggara. Konstruksi proyek ini baru akan dimulai pada tahun 2026.
Wakil Presiden Penjualan Suntech Power, Eric Li, menuturkan sebagai produsen modul solar PV besar di dunia, Suntech menghadirkan produk PV berkualitas dan hemat biaya selama 22 tahun terakhir.
"Sebagai tolak ukur kualitas dalam industri fotovoltaik, Suntech juga telah menjadi perwakilan kemampuan pengembangan fotovoltaik China kepada dunia," tuturnya.
ADVERTISEMENT
CEO REPT Battero, Cao Hui, menambahkan perusahaan induk REPT, Tsingshan Group mulai menjajaki pasar Indonesia sejak tahun 2009 dengan kawasan industri nikel. Penandatanganan kerja sama hari ini menandai langkah lain dalam memperluas rantai pasokan.
"Kami berencana untuk mendirikan pusat manufaktur baterai di Indonesia, dan kami sangat yakin dapat mempercepat pengembangan industri energi terbarukan dan menciptakan landasan yang kokoh yang akan mendukung proyek-proyek Vena Energy di Indonesia, serta proyek global," kata Cao.
Kemudian, Presiden Powin, Anthony Carroll, menyebutkan proyek hibrida transformatif ini akan mendukung perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja melalui industri manufaktur lokal.
"Kami juga mempercepat perjalanan Singapura menuju tujuan keberlanjutan dan iklim yang ambisius," tegasnya.