Virus Corona Tekan Permintaan, Harga Minyak Dunia Diproyeksi Anjlok 20 Persen

9 Maret 2020 6:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Harga minyak dunia anjlok hingga 20 persen di tengah kekhawatiran produsen utama global yang tidak akan memangkas produksi, padahal permintaan menurun akibat berjangkitnya virus corona.
ADVERTISEMENT
Menyusul Rusia yang menolak penurunan produksi, Arab Saudi melakukan langkah serupa. Sebelumnya Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mendorong penurunan produksi untuk tetap mempertahankan harga minyak di level yang cukup tinggi.
Dikutip dari Reuters, Arab Saudi justru akan meningkatkan produksi minyak mentah mulai bulan depan. BUMN migas Arab Saudi, yakni Saudi Aramco, akan meningkatkan produksi minyak mentahnya secara signifikan di atas 10 juta barel per hari (bph) pada April.
Sumber-sumber di dalam OPEC yang dihubungi Reuters mengatakan, langkah ini diperkirakan akan membuat harga anjlok hingga 20 persen.
Harga minyak mentah jenis Brent telah jatuh sejak Januari, menjadi hanya USD 45 per barel setelah wabah virus corona. Pada Jumat (6/3) harga turun hampir 10 persen setelah mencuat kabar bahwa upaya OPEC untuk memangkas produksi batal disepakati.
ADVERTISEMENT
Produksi yang lebih tinggi dan pemotongan harga oleh Aramco, kemungkinan akan mendorong harga minyak dunia turun lebih lanjut. Hal ini akan merugikan negara-negara yang bergantung pada ekspor minyak, terutama di Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Produsen OPEC lainnya, seperti Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab, diperkirakan akan mengikuti jejak Arab Saudi dengan penurunan harga minyak dan peningkatan produksi mulai April.