Harga Minyak Dunia Naik, Erick Thohir Sudah Antisipasi

5 Januari 2020 12:25 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir tinjau posko pengungsian banjir di Cengkareng, Jakarta Barat.  Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir tinjau posko pengungsian banjir di Cengkareng, Jakarta Barat. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga minyak dunia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran. Ditambah lagi dengan tewasnya Jenderal Iran sekaligus pemimpin Pasukan Quds, Qasem Soleimani, dalam serangan udara militer AS pada Jumat (3/1).
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi jika harga minyak dunia akan terus meningkat. Salah satunya dengan membeli minyak langsung dari produsen minyak, Total.
“Kami mulai tender, bukan melalui trader, tapi langsung kepada perusahaan yang menghasilkan minyak yang selama ini belum dilakukan. Ini langsung ke perusahaan Total, tidak ada perantara,” ujar Erick Thohir usai meninjau posko penanganan korban banjir di kawasan Tangerang, Banten, Minggu (5/1).
Menurut dia, membeli minyak langsung dari produsen minyak bisa memangkas beberapa komponen biaya lainnya. Bahkan menurut Erick Thohir, harga minyak yang dibeli bisa lebih murah hingga USD 6 per barel.
“Iya kan supaya bisa cut, memangkas pada margin yang tidak perlu, salah satunya tender dengan AS. Harga jelas lebih murah USD 5-6,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Erick Thohir juga akan terus mengusahakan agar impor minyak terus berkurang. Apalagi saat ini pemerintah tengah giat melakukan penggunaan biodiesel 30 persen (B30).
“Tapi impor migas bukan hanya jangka pendek, tapi menegah dan panjang harus dilakukan, bertahap dengan refinery dan lifting, dan sumur minyak yang ada di Pertamina,” tambahnya.
Ilustrasi kilang Pertamina Balikpapan. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Dilansir Business Insider, pada penutupan Jumat (3/1), harga minyak jenis Brent naik 3,56 persen ke level USD 68,70 per barel. Sementara jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 3,04 persen ke USD 63,04 per barel.
Tak hanya itu, lonjakan harga juga mendorong saham minyak di bursa London lebih tinggi, dengan British Petroleum (BP) naik 2,7 persen dan Royal Dutch Shell naik 1,9 persen.
ADVERTISEMENT
Adnan Mazarei, Ekonom Institut Peterson sekaligus mantan wakil direktur untuk Timur Tengah di Dana Moneter Internasional (IMF), memprediksi ketegangan AS dan Iran akan terus berlanjut dalam waktu yang cukup panjang. Hal ini akan mendongkrak harga minyak lebih tinggi.
"Kemungkinan besar masalah ini tidak akan hilang. Saya perkirakan skenario yang paling mungkin adalah meningkatnya ketegangan, dan jika itu terjadi, (akan ada) kenaikan harga minyak yang lebih tinggi,” jelasnya.
Mazarei mengatakan, ekonomi negara di kawasan Timur Tengah juga rentan. Apalagi investor dalam dan luar negeri juga kemungkinan akan membatasi aktivitas bisnisnya di tengah ketidakpastian konflik AS-Iran.