Volume Produksi Batu Bara Adaro Minerals (ADMR) Naik 17%, Tembus 2,98 Juta Ton

6 Agustus 2024 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), milik taipan Garibaldi Thohir (Boy Thohir) mencatatkan peningkatkan volume produksi batu bara 17 persen di semester I 2024 year on year (yoy) menjadi 2,98 juta ton.
ADVERTISEMENT
Volume penjualan perusahaan juga naik 43 persen di semester I 2024 yoy menjadi 2,59 juta ton. Hal itu sering dengan peningkatan penerimaan pasar terhadap produk enviromet.
Tercatat, volume penjualan ke pasar domestik Indonesia mengalami peningkatan berkat permintaan yang solid dari pabrik-pabrik kokas domestik.
“Indonesia meliputi porsi penjualan terbesar di semester I 2024 yaitu sebesar 37 persen, kemudian ada Jepang 29 persen. Keduanya merupakan tujuan ekspor terbesar pada periode ini,” tulis manajemen dikutip, Selasa (9/8).
ADMR juga menyebut, proyek infrastruktur batu bara untuk mendukung kenaikan volume menunjukkan perkembangan yang baik. Perusahaan sedang melaksanakan beberapa proyek fasilitas dan infrastruktur dari tambang hingga jalan angkutan, dan hingga pelabuhan.
Kegiatan penambangan batubara pada perusahaan penambangan batubara di PT. Adaro Energi. Foto: Masmikha/Shutterstock
Tahap awal, peningkatan jalan angkutan meliputi jalur sepanjang 39 km, dan pada paruh pertama ini perusahaan telah mulai mengaplikasikan chipseal di beberapa bagian jalan angkutan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Perusahaan juga mencapai progres yang baik pada konveyor pemuatan tongkang kedua yang akan memiliki laju muat 3.000 ton per jam dan akan meningkatkan kapasitas pemuatan tongkangnya,” tambah manajemen.
Begitu juga dengan progres proyek tambahan tangki penyimpanan bahan bakar yang pertama di Tuhup dan Lampunut berada pada fase final, yang masing-masing akan mendapatkan kapasitas 4x2.500 KL dan 2x1.500 KL.
“Perusahaan berkomitmen untuk merampungkan seluruh proyek tersebut secara tepat waktu demi mendukung target produktivitas maupun volume,” tutup manajemen.