Wakaf Pertanian Produktif: Solusi Pemberdayaan Petani dan Ketahanan Pangan

25 November 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi uang wakaf dan wakaf melalui uang. Foto: Dicky Algofari/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang wakaf dan wakaf melalui uang. Foto: Dicky Algofari/Shutterstock
Merupakan kebutuhan dasar manusia, bayangkan jika suatu hari kita terbangun dan mendapati bahan pangan langka. Lahan-lahan pertanian yang dulu hijau kini berubah menjadi deretan rumah dan gedung. Apakah kita siap menghadapi kenyataan pahit ini?
Ancaman kelangkaan pangan bukan isapan jempol belaka. Dengan semakin banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan komersial, kemampuan kita untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional semakin terancam.
Tapi, sebelum bencana kelaparan menghantui, ada satu solusi yang dapat kita lakukan bersama: membangun ketahanan pangan melalui wakaf produktif.

Mengenal Wakaf Uang dan Wakaf Melalui Uang

Dalam dunia wakaf, ada dua konsep yang bisa kita manfaatkan: wakaf uang dan wakaf melalui uang.

1. Wakaf Uang

Wakaf uang adalah wakaf berupa uang yang dikelola oleh Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKSPWU). Nilai uang tersebut menjadi pokok wakaf, dan hasil pengelolaannya dimanfaatkan untuk berbagai tujuan produktif.

2. Wakaf Melalui Uang

Berbeda sedikit dari wakaf uang, wakaf melalui uang adalah kontribusi dana yang digunakan untuk membeli aset wakaf, seperti lahan pertanian. Nantinya, aset ini dikelola secara produktif sebagai bentuk wakaf.
Setelah lahan pertanian dibebaskan, langkah selanjutnya adalah mengaktivasinya. Di sinilah peran LKSPWU menjadi penting.
LKSPWU menggalang wakaf uang untuk permodalan proyek wakaf pertanian produktif. Dana yang terkumpul kemudian diaktivasi oleh lembaga nazir wakaf untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan lahan wakaf menjadi produktif.

Pengembangan Wakaf di Sektro Riil

Ilustrasi wakaf uang untuk pertanian. Foto: dok. Dompet Dhuafa
Pengembangan wakaf uang selama ini lebih banyak dilakukan di sektor keuangan syariah, seperti investasi pada sukuk, saham, atau deposito syariah. Namun, peluang besar juga terbuka untuk sektor riil, khususnya pertanian produktif.
Melalui pengelolaan yang cermat dan manajemen risiko yang baik, lembaga nazir wakaf dapat mengoptimalkan lahan pertanian wakaf dengan model pertanian modern.
Inspirasi sistem pertanian yang sukses dapat diambil dari kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang berhasil menyelamatkan Mesir dari ancaman kekeringan dan kelaparan. Dengan perencanaan matang, lahan wakaf pertanian bisa menjadi solusi strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Dalam praktiknya, lembaga nazir wakaf dapat bekerja sama dengan petani lokal dan ahli pertanian. Para petani diberdayakan sebagai mitra penggarap melalui skema bagi hasil yang saling menguntungkan, sementara ahli pertanian berkontribusi pada penerapan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Hasil pertanian premium yang dihasilkan dapat disalurkan ke pasar premium melalui mitra distributor. Dengan strategi ini, nilai jual hasil panen lebih tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mitra petani penggarap.

Dompet Dhuafa dan Greenhouse Modern

Dompet Dhuafa membangun greenhouse, bentuk pengembangan wakaf pertanian. Foto: dok. Dompet Dhuafa.
Salah satu contoh sukses pengembangan wakaf pertanian produktif adalah inisiatif Dompet Dhuafa di kawasan Pesantren Tahfizh Green Lido, Sukabumi. Di sini, telah dibangun dua unit greenhouse yang menghasilkan melon premium. Hasil panen melon diserap oleh donatur melalui event wisata petik melon, sementara sisanya dipasarkan ke pasar premium.
Selain itu, kawasan ini juga mengelola pertanian buncis kenya, yang hasilnya diekspor ke Singapura. Proyek ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar dan menjadi media pembelajaran pertanian bagi para santri.
Bayangkan jika model seperti ini diduplikasi di berbagai wilayah dengan skala lebih luas. Puluhan hingga ratusan hektare lahan wakaf pertanian produktif dapat memberikan kontribusi signifikan pada ketahanan pangan nasional.
Saat dikembangkan di berbagai wilayah Indonesia, ratusan hektare lahan pertanian yang tadinya terancam hilang bisa diubah menjadi sumber keberkahan yang tidak hanya menghasilkan pangan berkualitas tetapi juga memberdayakan petani lokal.
Melalui wakaf produktif, kita tidak hanya menyelamatkan masa depan ketahanan pangan nasional tetapi juga menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
Dengan berwakaf, Anda turut menciptakan solusi nyata untuk masa depan yang lebih baik. Jangan hanya membayangkan, wujudkan kontribusi Anda sekarang! Klik di sini untuk ikut ambil bagian dalam perubahan ini!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio