Wakil Ketua MPR Minta Pengganti Pembangkit Baru jika PLTU Cirebon 1 Pensiun Dini

22 April 2025 18:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTU Cirebon 1. Foto: Cirebon Power/HO/Antara
zoom-in-whitePerbesar
PLTU Cirebon 1. Foto: Cirebon Power/HO/Antara
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, meminta pengganti pembangkit listrik baru jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 dipensiunkan. Pemerintah mesti menyiapkan substitusi energi serupa dari energi baru terbarukan (EBT) sebagai gantinya.
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan, kalau itu bisa dipensiun dini itu akan sangat baik, dengan catatan bahwa sudah ada pembangkit listrik baru dari energi terbarukan yang menggantikan," ungkap Eddy Soeparno kepada awak media di Hotel Oriental Mandarin Jakarta, Selasa (22/4).
Eddy bilang, pemerintah mesti mempertimbangkan dari sisi pembiayaan. "Karena dari perhitungan kami, biaya untuk mempensiundinikan pembangkit listrik ke Suralaya dan Cirebon itu kurang lebih nilainya Rp 25 triliun. Jadi itu bukan angka yang kecil," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta agar program pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) jangan dipaksakan. Sebab, tidak ada anggaran untuk kompensasinya.
Bahlil menegaskan, pemerintah sudah komitmen dan membuat perencanaan pensiun dini PLTU. Namun setidaknya dengan dua syarat, yakni ada lembaga keuangan yang mendanai secara ekonomis, kemudian tidak membebani negara, PT PLN (Persero), dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan, rencana pensiun dini PLTU Cirebon-1 dengan kapasitas 660 megawatt (MW) tujuh tahun lebih awal dari masa kontrak, sudah akan dijalankan karena dibiayai oleh Asian Development Bank (ADB).
"Jangan maksa negara kita mempensiunkan-pensiunkan PLTU, habis itu cuma omon-omon, uangnya enggak ada. Maksudnya, kita ambil uang dari mana?" kata Bahlil saat konferensi pers capaian kinerja ESDM, dikutip pada Selasa (4/2).