Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) ditutup anjlok pada perdagangan Kamis (16/1). Turunnya Wall Street terjadi karena lonjakan pada sesi sebelumnya mereda, sementara investor mengamati laba perusahaan terkini dan mengukur data ekonomi, untuk menentukan jalur penurunan suku bunga Federal Reserve.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Industri Dow Jones (.DJI) turun 68,42 poin atau 0,16 persen menjadi 43.153,13, S&P 500 (.SPX) turun 12,57 poin atau 0,21 persen menjadi 5.937,34. Kemudian, Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 172,94 poin atau 0,89 persen menjadi 19.338,29.
Angka inflasi AS menenangkan kekhawatiran mengenai tekanan harga baru dan pendapatan bank yang kuat, membantu tiga indeks utama AS mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 6 November pada Rabu. Tingkat inflasi tahunan di AS naik untuk bulan ketiga berturut-turut menjadi 2,9 persen pada Desember 2024, dari 2,7 persen pada November, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Di samping itu, saham berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian moderat pada Kamis setelah data ekonomi menunjukkan belanja konsumen tetap kuat. Sementara pasar tenaga kerja juga berada pada pijakan yang kokoh, memberikan ruang bagi Fed untuk mempertahankan laju yang lambat dalam memangkas suku bunga tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Pasar bernapas lega kemarin. Sekarang bulan Januari belum diputuskan, tetapi setidaknya dalam posisi yang sedikit lebih baik untuk melihat ke mana arahnya, dan kita dapat melihat lebih banyak data dan beberapa pendapatan dan melihat bagaimana semuanya akan berubah," kata Kepala Strategi Global Pitcairn Rick Pitcairn.
"Pendapatan bank sangat kuat, dan itu adalah pendapatan yang menjadi tolok ukur, dan sejauh kurva imbal hasil meningkat, bank-bank menghasilkan pendapatan yang kuat, mereka melihat ke depan dan tidak meremehkan angka-angka mereka. Pasar telah mengambil sedikit keberanian dari itu,” imbuhnya.
Saham Morgan Stanley (MS.N) naik 4,03 persen setelah pemberi pinjaman mengatakan pendapatan meningkat pada kuartal keempat. Didorong oleh gelombang pembuatan kesepakatan.
Sementara saham Bank of America (BAC.N) turun 0,98 persen. Bank terbesar kedua di negara itu memperkirakan pendapatan bunga lebih tinggi pada tahun 2025.
ADVERTISEMENT
Para investor juga fokus pada komentar Gubernur Fed Christopher Waller, yang mengatakan bank sentral dapat memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan karena inflasi kemungkinan akan terus mereda, yang membantu mendorong imbal hasil Treasury lebih rendah.
Kekhawatiran masih ada mengenai potensi tarif dari Presiden terpilih Donald Trump, yang dijadwalkan menjabat pada hari Senin depan. Investor khawatir kebijakan itu akan semakin memicu inflasi.