Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Wall Street Anjlok, Investor Cemas Menanti Keputusan Tarif Trump
27 Maret 2025 5:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wall Street ditutup melemah pada Rabu (26/3), terbebani oleh kejatuhan saham Nvidia dan Tesla. Investor menanti kepastian terkait kebijakan tarif impor otomotif yang telah lama dijanjikan oleh pemerintah AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 1,12 persen dan mengakhiri sesi di level 5.712,20 poin. Nasdaq melemah 2,04 persen menjadi 17.899,02 poin. Sementara Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,31 persen ke 42.454,79 poin.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengumumkan rencana tarif sektor otomotif dalam konferensi pers pada Rabu waktu AS. Kebijakan ini berpotensi memperluas perang dagang global yang telah dimulai sejak awal tahun.
Para analis industri otomotif memperkirakan kebijakan tersebut akan mendorong kenaikan harga kendaraan dan menghambat produksi. Selama beberapa pekan terakhir, Trump telah berulang kali menyatakan akan mengumumkan serangkaian tarif timbal balik pada 2 April.
Saham Tesla (TSLA.O) merosot 5,6 persen, sementara General Motors (GM.N) kehilangan 3,1 persen di tengah ketidakpastian investor mengenai skala tarif yang akan diberlakukan. Potensi aksi balasan dari mitra dagang, serta dampaknya terhadap ekonomi global.
ADVERTISEMENT
"Pasar tidak menyukai ketidakpastian tarif, terutama yang berkaitan dengan sektor otomotif. Industri ini menjadi titik awal dari dampak negatif kebijakan tarif terhadap ekonomi," ujar Jamie Cox, Managing Partner di Harris Financial Group.
Di sektor teknologi, saham produsen chip terkemuka Nvidia (NVDA.O) turun hampir 6 persen, sementara Broadcom (AVGO.O) melemah hampir 5 persen. Penurunan ini turut menekan indeks chip PHLX (.SOX) yang anjlok 3,3 persen.
Sebuah survei terbaru mengungkapkan, optimisme di kalangan eksekutif bisnis mengalami penurunan pada kuartal pertama 2025. Kekhawatiran terhadap lonjakan harga akibat tarif impor membuat para pelaku usaha berlomba-lomba meningkatkan persediaan mereka.
Data ekonomi menunjukkan adanya kenaikan tak terduga dalam pesanan barang tahan lama buatan AS pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Barclays memangkas target indeks S&P 500 menjadi 5.900 poin dari sebelumnya 6.600. Sejak awal 2025, indeks S&P 500 telah kehilangan 3 persen nilainya, sementara Nasdaq merosot lebih dari 7 persen.
Fokus utama investor saat ini tertuju pada data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan indikator inflasi favorit Federal Reserve. Data tersebut dijadwalkan rilis pada Jumat.
Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, menyatakan ia belum dapat memastikan dampak kebijakan tarif Trump terhadap ekonomi. Ia memperingatkan bahwa tarif baru ini berpotensi meningkatkan harga barang dan dapat mendorong kenaikan suku bunga.