Wall Street Anjlok, Investor Jauhi Saham Kapitalisasi Besar

19 Juli 2024 6:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Kamis (18/7). Hal ini terjadi karena investor terus menjauh dari saham-saham pertumbuhan berkapitalisasi besar yang berharga tinggi, memasuki musim laporan laba kuartal kedua.
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks saham utama AS mengalami kerugian, dan indeks Dow yang merupakan indeks unggulan mengalami penurunan paling besar.
Mengutip Reuters, Industri Dow Jones (.DJI) turun 533,06 poin atau 1,29 persen menjadi 40.665,02, S&P 500 (.SPX) turun 43,68 poin atau 0,78 persen menjadi 5.544,59. Kemudian Nasdaq Composite (.IXIC) turun 125,70 poin atau 0,7 persen menjadi 17.871,22.
"Yang berbeda dari kemarin adalah Anda melihat uang masuk ke sektor lain tetapi hari ini terjadi aksi jual yang cukup luas," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Synder Tim Ghriskey.
Russel 2000 (.RUT) jatuh dua hari berturut-turut setelah rotasi yang nyata ke saham-saham berkapitalisasi kecil membuat indeks melonjak 11,5 persen dalam kenaikan lima hari paling kuat sejak April 2020.
ADVERTISEMENT
"Selama dua minggu terakhir, kami telah melihat rotasi ke sektor lain termasuk saham berkapitalisasi menengah dan saham berkapitalisasi kecil, yang selama ini sangat lamban," ungkap Ghriskey.
"Namun, hari ini, situasinya berbalik. Pasar sedang berjuang untuk menemukan arah. Investor hanya menarik diri dan berkata kami akan menjualnya sekarang, ini merupakan pencapaian yang hebat. Mereka tidak yakin apa yang akan terjadi dalam konteks politik,” imbuhnya.
Di samping itu, data klaim pengangguran awal berada di atas estimasi analis. Ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja sedang melemah.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, saham perawatan kesehatan (.SPXHC) mengalami penurunan persentase terbesar. Sementara energi (.SPNY) saham menjadi satu-satunya yang menguat.