Wall Street Anjlok, Investor Respons Sinyal Suku Bunga The Fed

23 Mei 2024 6:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup merah pada Rabu (22/5), usai investor menyimak sinyal terbaru dari pertemuan terbaru yang dilakukan Bank Sentral AS Federal Reserve (Fed).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters (Kamis (23/5), Dow Jones Industrial Average (.DJI), turun 201,95 poin, atau 0,51 persen menjadi 39,671.04, lalu S&P 500 (.SPX), turun 14,40 poin, atau 0,27 persen menjadi 5,307.01 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 31,08 poin, atau 0,18 persen menjadi 16.801,54.
Saham-saham AS melemah setelah pertemuan The Fed menunjukkan pejabat bank sentral AS masih memiliki keyakinan bahwa tekanan harga akan mereda namun dengan perlahan. Pertemuan The Fed pada tanggal 30 April-1 Mei membahas data inflasi selama 3 bulan terakhir, namun laporan terbaru menunjukkan bahwa tekanan harga dapat kembali mereda.
Saham-saham yang mencapai rekor tertinggi bulan ini sebagian didorong oleh optimisme sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), pendapatan perusahaan yang solid, dan harapan investor agar penurunan suku bunga oleh The Fed dilakukan tahun ini.
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
FedWatch Tool CME mencatat, pasar telah memperkirakan peluang 59 persen adanya penurunan suku bunga The Fed, setidaknya 25 basis poin pada pertemuan bulan September, turun dari 65,7 persen di sesi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan S&P 500 menutup tahun ini mendekati level saat ini, yaitu pada 5.302 poin, namun memberi peringatan bahwa pergerakan indeks yang kuat berarti berisiko mengalami koreksi dalam beberapa bulan mendatang.
Indeks S&P mencatat 47 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan enam titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 120 titik tertinggi baru dan 109 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 12,86 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,01 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.