Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wall Street Anjlok, Nasdaq dan S&P 500 Catat Pekan Terburuk Sejak Maret 2023
25 September 2023 6:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan Jumat (22/9). Pasalnya, investor tengah mencerna revisi prospek hawkish The Fed.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (25/9) ketiga indeks saham utama AS terombang-ambing hampir sepanjang sesi namun berakhir di zona merah, selama sepekan. Ketiganya membukukan kerugian mingguan, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase penurunan terbesar sejak Maret.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 106,58 poin menjadi 33.963,84, S&P 500 (.SPX) kehilangan 9,94 poin menjadi 4.320,06 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 12,18 poin menjadi 13.211,81.
Pada hari Kamis, S&P 500 turun di bawah rata-rata pergerakan 100 hari level support utama untuk pertama kalinya sejak bulan Maret. Kegagalan untuk menembus di atas level tersebut menunjukkan bahwa S&P 500 masih berada di bawah tekanan.
"Minggu ini adalah tentang beberapa pesan Fed yang bertabrakan dengan investor ekuitas yang terlalu optimis," kata Kepala Manajemen Portofolio di Horizon Investments Zachary Hill.
ADVERTISEMENT
Imbal hasil obligasi AS turun dari level tertingginya dalam 16 tahun karena investor mengalihkan fokus mereka dari The Fed yang hawkish ke data ekonomi penting yang akan segera dirilis.
Di sisi lain, investor masih mencerna keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga utamanya, namun memperbarui Ringkasan Proyeksi Ekonomi triwulanan yang menunjukkan bahwa kebijakan moneter ketat akan tetap berlaku lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Volume di bursa AS tercatat sebanyak 9,47 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,09 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.