Wall Street Bervariasi, Didorong Aksi Jual Saham Teknologi

16 Juli 2021 7:34 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama Wall Street, Nasdaq ditutup melemah pada perdagangan Kamis (15/7). Penurunan tersebut disebabkan oleh aksi jual pada saham Apple, Amazon, dan perusahaan teknologi besar lainnya. Di sisi lain penurunan jumlah klaim pengangguran mingguan membuat investor khawatir bakal terjadi lonjakan inflasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (16/7), Dow Jones Industrial Average naik 0,15 persen menjadi berakhir pada 34.987,02 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,33 persen menjadi 4.360,03. Sementara itu Nasdaq Composite turun 0,7 persen menjadi 14.543,13.
Saham Nvidia yang jatuh 4,4 persen dan Amazon yang turun lebih dari 1 persen, berkontribusi terhadap penurunan Nasdaq. Sementara saham Facebook juga tercatat melemah 0,9 persen.
Indeks sektor teknologi indeks S&P 500 turun 0,8 persen, mengakhiri kenaikan beruntun selama empat hari. Sementara itu indeks sektor energi S&P 500 juga tercatat turun 1,4 persen sejalan dengan penurunan harga minyak mentah.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia telah mengantisipasi lonjakan inflasi. Namun investor masih khawatir bahwa inflasi dapat menyebabkan pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
Saham Morgan Stanley berakhir naik 0,2 persen setelah laporan keuangannya melebihi perkiraan pasar. Adapun musim pelaporan kuartal kedua dimulai minggu ini, dengan empat bank terbesar di Amerika yaitu Wells Fargo & Co, Bank of America Corp, Citigroup Inc dan JPMorgan Chase & Co. Keempatnya membukukan laba gabungan senilai USD 33 miliar. Meski di sisi lain, emiten tersebut tengah menghadapi masalah yaitu suku bunga rendah.
Saham Johnson & Johnson turun 1,2 persen setelah perseroan menarik lima produk tabir surya aerosol di Amerika Serikat karena terbukti mengandung bahan kimia penyebab kanker.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,6 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,4 miliar saham.
ADVERTISEMENT