Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Indeks Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi dengan S&P 500 dan Nasdaq yang menguat pada perdagangan Rabu (12/3). Hal itu setelah data inflasi AS lebih rendah dari perkiraan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (13/3), Industri Dow Jones (.DJI) turun 82,55 poin atau 0,20 persen menjadi 41.350,93. Sementara S&P 500 (.SPX) naik 27,23 poin atau 0,49 persen menjadi 5.599,30, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 212,36 poin atau 1,22 persen menjadi 17.648,45.
Indeks Harga Konsumen dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan harga konsumen mendingin lebih dari yang diprediksi para analis. Laporan menunjukkan bahwa CPI naik 0,2 persen pada Februari, setelah melonjak 0,5 persen pada Januari. Hal ini memberikan kepastian bahwa inflasi bergerak ke arah yang baik dan menjaga harapan bahwa Federal Reserve AS dapat memangkas suku bunga utamanya tahun ini.
"Kami melihat kenaikan hari ini karena angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dan beberapa aksi beli saat harga sedang turun. Namun, Wall Street dan Main Street masih mencari arah,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York.
ADVERTISEMENT
Selain karena data inflasi, ekuitas AS juga mengalami tekanan di tengah meningkatnya tensi perang tarif antara Amerika Serikat dan para mitra dagangnya. Hal ini mengguncang para investor dan memunculkan ketakutan bahwa guncangan harga yang dihasilkan dapat menjerumuskan AS bersama dengan Kanada dan Meksiko ke dalam resesi.
Dalam serangan tarif terbarunya, Trump mengenakan bea masuk sebesar 25 persen pada baja dan aluminium impor. Situasi ini justru mendorong Kanada dan Eropa untuk membalas dengan meningkatkan tarif pembalasan mereka pada ekspor AS.
Saham teknologi memimpin penguatan di antara 11 sektor utama di S&P 500. Sementara saham konsumen pokok (.SPLRCS) dan perawatan kesehatan (.SPXHC) bergerak lebih lambat.
Saham Intel (INTC.O) melonjak 4,6 persen setelah sebuah laporan mengatakan TSMC (2330.TW) telah mengajukan Nvidia (NVDA.O), Perangkat Mikro Canggih (AMD.O) dan Broadcom (AVGO.O) untuk pengambilan saham dalam usaha patungan untuk mengoperasikan pabrik perusahaan chip AS.
ADVERTISEMENT
Selain itu saham PepsiCo turun 2,7 persen setelah perusahaan pialang Jefferies menurunkan peringkat sahamnya menjadi tahan dari beli.