Wall Street Cetak Rekor Lagi, Investor Menanti Risalah The Fed

5 Juli 2021 7:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama Wall Street kembali mencatatkan rekor pada akhir pekan lalu. Data ketenagakerjaan AS yang membaik selama bulan lalu masih menjadi perhatian investor, meskipun kenaikannya di bawah Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Melansir Reuters, Senin (5/7), Dow Jones Industrial Average naik 152,82 poin atau 0,44 persen menjadi 34.786,35, indeks S&P 500 naik 32,4 poin atau 0,75 persen menjadi 4.352,34, dan Nasdaq bertambah 116,95 poin atau 0,81 persen menjadi 14.639,33.
Selama pekan lalu, S&P naik 1,7 persen, Dow bertambah 1,0 persen, dan Nasdaq naik 1,9 persen. Tiga indeks utama AS tersebut ditutup pada rekor tertinggi, bahkan kenaikannya tertinggi sejak Juni 1997.
Sementara itu, laporan gaji tenaga kerja AS untuk sektor non pertanian pada Juni 2021 meningkat 850.000 pekerja menjadi 6,8 juta. Angka ini masih di bawah level puncak pada Februari 2020.
Data yang lebih baik dari perkiraan itu menjadi sinyal pemulihan ekonomi AS. Namun, tak cukup kuat untuk mengubah kebijakan moneter Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
"Untuk saat ini, pemulihan di pasar tenaga kerja tidak begitu kuat untuk mendorong pengetatan The Fed lebih lanjut," David Joy, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial.
Sektor teknologi memimpin saham di Wall Street. Sementara imbal hasil obligasi US Treasury sepuluh tahun turun menjadi 1,431 persen.
Saham Microsoft Corp (MSFT.O) memberikan dorongan yang paling besar pada kenaikan saham di S&P, diikuti oleh Apple Inc (AAPL.O), Amazon.com Inc (AMZN.O) dan induk Google Alphabet Inc (GOOGL.O). Saham keuangan justru mencatat penurunan.
Fokus investor juga mulai bergeser menuju musim pendapatan kuartal II dan kemajuan pada belanja infrastruktur Presiden Joe Biden, yang dapat menjaga momentum di pasar ekuitas.
Investor juga menanti pembacaan risalah The Fed periode Juni pada pekan ini. Pandangan Bank Sentral AS itu mengenai inflasi, pengurangan obligasi, dan suku bunga, akan mempengaruhi bursa saham global.
ADVERTISEMENT
Tesla Inc (TSLA.O) naik 0,15 persen, setelah membukukan rekor pengiriman kendaraan untuk kuartal II, yang juga mengalahkan perkiraan Wall Street. Saham lebih rendah sebagian besar sesi. CEO Elon Musk juga memperingatkan tantangan ke depan untuk mengamankan chip dan bahan baku.
Virgin Galactic Holdings (SPCE.N) naik 4,1 persen, setelah perusahaan pariwisata luar angkasa ini mengatakan pengusaha miliarder Richard Branson akan melakukan perjalanan ke tepi luar angkasa pada 11 Juli, mengalahkan sesama calon astronot miliarder Jeff Bezos.
Didi Global Inc (DIDI.N) turun 5,3 persen, setelah administrasi dunia maya China mengatakan akan melakukan penyelidikan baru terhadap raksasa ride-hailing China untuk melindungi keamanan nasional dan kepentingan publik.
Volume di bursa saham AS adalah 7,95 miliar saham, masih lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 10,81 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT