Wall Street Cetak Rekor Tertinggi, Didorong Kenaikan Saham Tesla

2 November 2021 7:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk bos Tesla. Foto: dok. Businessinsider
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street mencatat rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Senin (1/11). Kenaikan didorong oleh saham Tesla yang melonjak dan sektor energi, sementara investor menantikan pertemuan utama Federal Reserve akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Selasa (2/11), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 94,28 poin, atau 0,26 persen, menjadi 35.913,84, S&P 500 (.SPX) naik 8,29 poin, atau 0,18 persen, menjadi 4.613,67 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 97,53 poin, atau 0,63 persen, menjadi 15.595,92.
Dow Jones melampaui 36.000 poin untuk pertama kalinya selama perdagangan. Kebijakan moneter yang akomodatif menjadi salah satu dukungan utama untuk pasar saham, dengan patokan S&P 500 naik 22,8 persen sepanjang tahun ini.
Federal Reserve atau The Fed pada hari Rabu diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanan atau tapering off senilai USD 120 miliar, yang diberlakukan untuk membantu perekonomian selama pandemi virus corona. Sementara investor juga akan fokus pada pernyataan bank sentral mengenai suku bunga dan bagaimana merespons lonjakan inflasi.
ADVERTISEMENT
Saham Tesla melonjak 8,5 persen, membantu mengangkat sektor konsumen S&P 500 (.SPLRCD) sekitar 1,5 persen. Saham pembuat mobil listrik tersebut telah dibebankan lebih tinggi sejak nilai pasar perusahaan melewati USD 1 triliun minggu lalu.
Di antara sektor S&P 500, energi (.SPNY) memimpin, naik 1,6 persen, sedangkan grup layanan komunikasi (.SPLRCL) turun 0,7 persen. Indeks Russell 2000 (.RUT) berkapitalisasi kecil menonjol, naik 2,7 persen untuk persentase kenaikan harian terbesar sejak akhir Agustus.
Lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatannya di kuartal ketiga, yang diperkirakan akan naik 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut Refinitiv IBES.
Sekitar 10,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata harian 10,3 miliar selama 20 sesi terakhir.
ADVERTISEMENT
Reporter: Fariza Rizky Ananda.