Wall Street Ditutup Beragam, Investor Cermati Laporan Keuangan & Data Ekonomi AS

30 Oktober 2023 6:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup beragam, Jumat (27/10), seiring investor mencermati laporan pendapatan selama sepekan yang padat, serta data ekonomi yang mendukung suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Senin (30/10), Dow Jones Industrial Average turun 366,71 poin atau 1,12 persen menjadi 32.417,59. S&P 500 kehilangan 19,86 poin atau 0,48 persen pada 4.117,37 dan Nasdaq Composite bertambah 47,41 poin atau 0,38 persen pada 12.643,01.
Nasdaq menguat dengan saham-saham teknologi yang dipimpin oleh Amazon.com, Apple dan Meta Platforms memberikan banyak dukungan, sementara S&P 500 dan Dow melemah.
Ketiga indeks mencatat kerugian mingguan lebih dari 2 persen. Indeks acuan S&P 500 ditutup 10,28 persen di bawah penutupan tertinggi 31 Juli.
“Sulit untuk melawan tren di pasar, dan trennya semakin rendah,” kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky.
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) menunjukkan inflasi yang bertahap mereda sesuai perkiraan, semakin mendekati target tahunan Federal Reserve sebesar 2 persen. Sedangkan belanja konsumen menyumbang sekitar 70 persen perekonomian AS, membukukan kejutan kenaikan yang kuat.
ADVERTISEMENT
“Perekonomian akan baik-baik saja dengan inflasi sekitar 3 persen,” tambah Mayfield. “Ini adalah langkah terakhir untuk mencapai target The Fed saat ini. Itu tergantung seberapa agresif keinginan (The Fed) untuk mengejar suku bunga sebesar 2 persen. Itu pertanyaan besarnya”.
Data tersebut tidak banyak berpengaruh terhadap ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan November.
Pada hari Jumat, 245 perusahaan di S&P 500 telah melapor. Dari jumlah tersebut, 78 persen telah mencatatkan pendapatan yang mengalahkan konsensus.
Analis saat ini memprediksi pertumbuhan pendapatan S&P tahunan agregat sebesar 4,3 persen, naik tajam dibandingkan pertumbuhan 1,6 persen yang terlihat pada awal bulan.