Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Wall Street Ditutup Bervariasi, Dipengaruhi Penurunan Suku Bunga The Fed
8 November 2024 6:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Kamis (7/11). Hal ini terjadi Federal Reserve mengumumkan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Penurunan itu tak lama setelah Donald Trump memenangkan pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters pada Jumat (8/11), Industri Dow Jones (.DJI) turun 0,59 persen menjadi 43.729,23. S&P 500 (.SPX) naik 44,06 poin atau 0,74 persen menjadi 5.973,10, dan Nasdaq Composite naik 285,99 poin atau 1,51 persen menjadi 19.269,46.
The Fed memangkas suku bunga sebesar karena para pembuat kebijakan memperhatikan pasar tenaga kerja dan inflasi terus bergerak mendekati target bank sentral AS sebesar 2 persen.
"Dalam minggu yang penuh aksi, The Fed tidak menambah drama apa pun. Pemangkasan sebesar 25 basis poin masih membuat suku bunga dana federal tetap ketat, tetapi tidak seketat sebelumnya," ungkap Brian Jacobsen yang merupakan kepala ekonom di Annex Wealth Management di Menomonee Falls, Wisconsin.
Walau begitu, ekspektasi untuk penurunan suku bunga lanjutan telah berkurang karena data ekonomi terus menunjukkan ekonomi yang kuat dan potensi inflasi yang lebih tinggi sebagai akibat dari kemungkinan tarif dan peningkatan belanja pemerintah di bawah pemerintahan Trump.
ADVERTISEMENT
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan belum ada keputusan yang dibuat mengenai jenis tindakan kebijakan yang akan diambil bank sentral pada bulan Desember,
Ekspektasi investor bahwa Trump akan menurunkan pajak perusahaan dan melonggarkan regulasi juga memicu lonjakan pada masing-masing dari tiga indeks utama pada sesi perdagangan pertama dengan Dow Industrials dan S&P 500 mencatat lonjakan persentase satu hari terbesar dalam dua tahun.
Para investor juga mengamati apakah Partai Republik dapat mendapat kendali di kedua majelis Kongres, sehingga agenda Trump untuk mudah untuk dilanjutkan.
Indeks saham layanan komunikasi (.SPLRCL) memimpin kenaikan sektor S&P dengan naik 1,92 persen. Kenaikan ini didukung oleh lonjakan 11,81 persen pada Warner Bros Discovery (WBD.O) setelah laba kuartal ketiga yang mengejutkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu indeks saham keuangan (.SPSY) menjadi sektor terlemah dari 11 sektor utama S&P, turun 1,62 persen dan mengembalikan sebagian keuntungan besar pada sesi sebelumnya, karena bank (.SPXBK) turun 3,09 persen setelah melonjak hampir 11 persen pada hari Rabu. JP Morgan (JPM.N) juga tercatat turun 4,32 persen dan Goldman Sachs (GS.N) turut anjlok 2,32 persen sehingga membebani Dow Jones Industries.
Jumlah saham yang naik melebihi jumlah saham yang turun dengan rasio 1,94 banding 1 di NYSE dan 1,18 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan 56 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 4 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 193 titik tertinggi baru dan 88 titik terendah baru.
ADVERTISEMENT
Volume di bursa AS adalah 16,78 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,46 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.