Wall Street Ditutup Bervariasi Imbas Naiknya Inflasi AS

14 November 2024 6:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (14/11). Hal itu terjadi usai pemerintah AS mengumumkan inflasi yang mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Industri Dow Jones (.DJI) naik 47,21 poin atau 0,11 persen menjadi 43.958,19, S&P 500 (.SPX) naik 1,39 poin atau 0,02 persen menjadi 5.985,38. Sementara itu, Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 50,66 poin atau 0,26 persen menjadi 19.230,74.
Adapun, Indeks harga konsumen (IHK) naik 0,2 persen pada bulan Oktober untuk bulan keempat berturut-turut dan naik 2,6 persen secara tahunan. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah berubah, IHK naik 0,3 persen pada bulan Oktober, sesuai dengan prakiraan para ekonom.
Setelah laporan tersebut, taruhan para pedagang mencerminkan probabilitas lebih dari 82 persen untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed bulan Desember, naik dari 58,7 persen pada hari Senin.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pejabat Fed terdengar lebih berhati-hati pada hari Rabu. Namun, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa ia yakin inflasi akan turun.
Ahli Strategi Investasi Edward Jones, Angelo Kourkafas, mengatakan ada sedikit kelegaan karena inflasi tidak terjadi lebih cepat dari ekspektasi.
"Fakta bahwa kami memperoleh angka yang tepat membantu meredakan sebagian kekhawatiran tersebut. Tidak ada yang kami lihat hari ini dari data hari ini yang menentang pemotongan suku bunga pada bulan Desember,” kata Kourkafas.
Indeks sektor konsumen diskresioner (.SPLRCD), naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu. Hal ini disebabkan oleh taruhan pada penurunan suku bunga.
Meski demikian, Presiden Federal Reserve Dallas Lorie Logan mengatakan bank sentral AS harus melanjutkan pemotongan suku bunga lebih lanjut dengan hati-hati guna mencegah terjadinya kembali inflasi yang tidak disengaja.
ADVERTISEMENT